TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan 10 perusahaan rintisan (start-up) lulus tahap inkubasi tahun kedua (2022) Program Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR).
Mereka dinyatakan lulus oleh Kedeputian Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN dalam acara Graduation dan Bootcamp PPBR 2023 di Gedung ICC, KST Soekarno Cibonong-Jawa Barat pada Selasa (5/12/2023).
BRIN melaksanakan fasilitasi Program PPBR untuk mendukung kegiatan pertumbuhan ekosistem kewirausahaan dan penciptaan perusahaan baru berbasis riset. Sejak tahun 2021 tercatat 78 PPBR telah mendapatkan pendampingan pra inkubasi dan inkubasi dari BRIN.
Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi (DPRI) BRIN, R. Hendrian mengatakan bahwa BRIN berkomitmen untuk hadir dan turut serta memberi dukungan kepada perusahaan rintisan Indonesia.
“Ditengah situasi dunia yang tidak menentu, perusahan perintis dengan segala jatuh bangunnya terbukti menjadi salah satu sokoguru yang mendukung perekonomian negara,” ujar Hendrian saat membuka acara kelulusan PPBR Gelombang I dan II sekaligus membuka Bootcamp Prainkubasi PPBR Gelombang I tahun 2023 di Kawasan Sains Teknologi Soekarno, Cibinong.
Ia mengucapkan selamat kepada 10 PPBR yang lulus tahap inkubasi tahun 2022 dan 23 PPBR yang siap memasuki tahap pra inkubasi tahun 2023.
“Kelulusan tidak menjadi akhir dari kolaborasi antara BRIN dengan peserta PPBR. Tahap pasca inkubasi akan tetap dijaga dengan membentuk komunitas. Ikatan komunitas akan banyak menciptakan peluang kerja sama lain yang dapat dieksplorasi,” ucap Hendrian.
Ia mengingatkan, BRIN memiliki banyak periset, hasil riset, skema, fasilitasi pendanaan dan fasilitas riset di beberapa kawasan dalam bentuk open platform yang dapat diakses dan dimanfaatkan siapapun.
Salah satunya skema pengujian produk inovasi kesehatan, pertanian dan pangan. Produk-produk PPBR yang membutuhkan dukungan untuk pengujian inovasi dapat memanfaatkan fasilitas tersebut, sehingga produknya memiliki daya saing dan jual yang tinggi.
Sekretaris Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi, Ramatun Anggraini Kiemas menambahkan, saat ini Indonesia menduduki peringkat 34 dari 64 negara yang tercatat dalam World Competitiveness Ranking 2023, naik dari posisi 44 tahun 2022. Peserta PPBR diharapkan untuk tetap mengembangkan bisnisnya, tetep berinovasi dan berkobalorasi secara triplehelix maupun pentahelix.
“Salah satu sumbangsih terbesar dari ranking tersebut berasal dari bidang ekonomi industri. Kita patut berbangga, hari ini perusahaan rintisan Indonesia masuk dalam 10 besar startup peringkat dunia,” ucap Rahmatun.
“Indonesia menduduki posisi ke-6 dengan jumlah 2.482 perusahaan rintisan. Upaya BRIN melalui fasilitasi program imbal penelitian dalam bentuk LPDB tentunya telah berkontribusi menciptakan ekosistem kewirausahaan berbasis riset dan mendukung perekonomian negara,” imbuhnya.
Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah DPRI Dadan Nugraha melaporkan, selain memberikan sertifikat kelulusan kepada 10 PPBR, kegiatan ini sekaligus membuka program Boothcamp Prainkubasi untuk 23 PPBR Gelombang I RIIM LPDP – BRIN tahun 2023.
“Dalam empat hari kedepan, peserta PPBR akan mengikuti program Bootcamp sebagai tanda dimulainya program pra inkubasi untuk mendapatkan pendanaan. Mereka akan mendapatkan pembekalan dalam 13 modul pembelajaran,” terang Dadan.
Pada kesempatan tersebut diumumkan PPBR Terbaik dari 10 peserta PPBR Tahun 2022, yaitu PT Biona Ceudah Rupa dengan produk serum antiaging minyak Nilam Aceh hasil riset dengan Pusat Riset Kimia Maju.
Selain itu, dilaksanakan penandatangan nota kesepahaman dengan PT Putra Perkasa Genetika, PT Multidaya Teknologi Nusantara, dan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia.
Berikut 10 PPBR Gelombang I dan II yang dinyatakan lulus tahap inkubasi tahun 2022, yakni:
1. PT Noang Prima Utama dengan produk spageti gluten free hasil riset dari Pusat Riset Teknologi tepat Guna,
2. PT Indomabs Biosaintika Utama dengan produk antibodi monoclonal produk hasil riset Pusat Riset Vaksin dan Obat,
3. PT Asatu Sembilan Enam dengan produk biopestisida nano hasil riset dari Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk,
4. PT Pipetin Biomedika Indonesia dengan produk Laboratorium mikrobiologi hasil riset dengan Pusat Riset Biologi Molekur Eijkman,
5. PT Greenova Daya Prima dengan produk produk pengukuran radiasi hasil riset dengan Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi dan Mutu Nuklir,
6. PT Amalose Tekno Indonesia dengan produk air madu hasil riset dengan Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk,
7. PT Biona Ceudah Rupa dengan produk serum antiaging minyak nilam Aceh hasil riset dengan Pusat Riset Kimia Maju,
8. PT Elevasi Teknologi Aeronautika dengan produk drone hasil riset dengan Pusat Riset Teknologi Penenrbangan,
9. PT Juli Sapi Domba Oke dengan produk pelet pakan ternak dengan Pusat Riset Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, dan
10.PT Netra Teknologi Nusantara dengan produk IoT berbasis satelit hasil riset dengan Pusat Riset Antariksa. (Sumber brin.go.id)
10 Perusahaan Rintisan Lulus Tahap Inkubasi Program PPBR BRIN
