Infrastruktur Nuklir Indonesia Siap Dukung Riset dan Industri

TechnologyIndonesia.id – Keberadaan riset nuklir di Indonesia tidak lepas dari dukungan infrastruktur ketenaganukliran. Di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), instalasi nuklir dapat terintegrasi menjadi satu kesatuan yang efisien dan terkelola dengan baik.

Hanafi Ali, pelaksana fungsi Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) BRIN menyebut fasilitas yang dimiliki BRIN siap untuk mendukung kerjasama dengan industri, terutama terkait kerja sama dari hasil periset BRIN.

“Tidak hanya terkait dengan produksi produk radioisotop, namun juga hingga perlimbahan radioaktif,” ujarnya dalam ajang Temu Bisnis Bidang Kesehatan pada Kamis (30/5/2024).

Saat ini, lanjutnya, terdapat enam instalasi yang sebagian besar berada di wilayah Serpong. Serpong menjadi salah satu tempat peneliti melakukan riset dan produksi radio isotop yang sudah bisa dikomersilkan.

Ada juga fasilitas pendukung produksi yang dimulai dari instalasi produksi bahan bakar, reaktor sebagai tempat produksi, hingga pengolahan limbah radioaktif yang masih di dalam satu kawasan guna membentuk proses yang berkesinambungan.

“Jadi dalam memproduksi radioisotop ini membutuhkan instalasi bahan bakar reaktor, sehingga di kawasan ini juga terdapat instalasi produksi bahan bakarnya juga,” terang Hanafi.

“Kemudian ada juga instalasi pengolahan limbah radioaktif, jadi setiap hasil produksi hasil kegiatan-kegiatan yang ada di instalasi ini saling terintegrasi dan perlimbahannya juga dilakukan di instalasi kami,” imbuhnya.

Hanafi menambahkan bahwa meski saat ini kapasitas produksi baru berskala lab, karena pada awal peruntukkannya sebagai produksi kapasitas lab. Ia menyebut bahwa sedang dilakukan proses pengkajian untuk memperbesar menjadi pusat produksi radio isotop skala besar.

“Untuk mendukung kerja sama dengan industri, BRIN telah menyiapkan layanan integrasi kawasan ketenaganukliran. BRIN membagi menjadi kawasan Pendidikan di Yogyakarta, kawasan Riset di Tangerang Selatan, dan kawasan Implementasi Teknologi di Pasar Jumat, Jakarta,” pungkas Hanafi. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author