Jakarta, Technology-Indonesia.com – SMA Patra Dharma Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadikan Kebun Percobaan (KP) Samboja sebagai destinasi edukasi pertanian bagi siswa-siswinya. KP Samboja yang dikembangkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kaltim memiliki luas 10 hektare (ha) yang tugas dan perannya sebagai show window inovasi teknologi pertanian.
Kepala BPTP Kaltim, Dr. Muh Amin dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu fungsi dan tugas BPTP adalah mendiseminasikan inovasi teknologi yang ada di daerah, sehingga kegiatan kunjungan edukasi ini sangatlah tepat.
Apresiasi yang luar biasa disampaikan Kepala BPTP Kaltim, atas kepercayaan yang diberikan SMA Patra Dharma dengan menjadikan KP Samboja menjadi kelas terbuka dalam bidang pertanian, agar generasi muda lebih mengenal dan mengerti pentingnya sektor pertanian.
Edukasi Pertanian yang berlangsung pada Sabtu (27/4/2019) diikuti kurang lebih 180 siswa-siswi. Materi yang disampaikan antar lain pengolahan lahan sawah, teknik pembuatan DAPOG, penggunaan alat tanam transplanter, budidaya bawang merah, okulasi durian, budidaya jagung serta pembuatan pestisida nabati dan pupuk organik.
Para siswa yang dibagi menjadi beberapa kelompok dengan dibimbing oleh peneliti serta litkayasa dari BPTP Kaltim mengikuti edukasi pertanian dengan sangat semangat. Mereka mendapat pengetahuan tentang pertanian yang sebelumya belum diketahui serta dapat melakukan aktifitas pertanian secara langsung.
“Penggunaan mekanisasi menjadi materi yang paling menarik dalam edukasi pertanian ini. Mekanisasi sangat membantu dalam berusaha tani mulai dari mengolah lahan, menanam serta panen sehingga selain menghemat tenaga juga waktu lanjutnya,” ungkap salah satu siswa seusai mengikuti rangkaian kegiatan.
Diakhir rangkaian edukasi pertanian ini, Kepala Sekolah SMA Patra Dharma Balikpapan, Gunadi menyampaian terima kasih atas kerjasama serta pendampingan yang telah dilakukan. BPTP Kaltim sangat berperan dalam memberikan informasi dan edukasi kepada siswa-siswinya. Menurutnya, kegiatan ini akan terus menjadi agenda tahunan untuk menciptakan generasi muda yang cinta akan pertanian.