JAKARTA — Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, melantik Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Prof. Jazi Eko Istiyanto MSc menggantikan Dr As Natio Lasman. Menteri berharap Bapeten dapat meningkatkan prestasi yang selama ini didapat.
“Bapeten telah banyak meraih prestasi luar biasa, di antaranya Bapeten diakui sebagai salah satu badan pengawasan yang terbaik di kawasan Asia Pasifik oleh IAEA pada 2013,” ungkap Menristek, di gedung Bapeten, Jumat (7/2).
Prestasi hasil kerja Bapeten dalam kinerja peraturan, perizinan, inspeksi, pengkajian dan keteknikan termasuk kesiapsiagaan nuklir selama ini, menurut Gusti, sangat strategis pada tataran nasional dan global karena menyangkut kesejahteraan, keamanan, dan ketentramanan masyarakat.
Menristek berharap, ke depan, Bapeten secara terus-menerus melakukan dan meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pemanfaatan teknologi nuklir serta transportasi bahan nuklir.
“Indonesia, harus mampu mengembangkan Iptek ketenaganukliran yang mampu mendorong gerak roda ekonomi sehingga pembangunan Iptek ketenaganukliran diarahkan untuk menghasilkan produk-porduk yang bernilai akademis,” katanya.
Kepala Bapeten, Prof. Jazi Eko Istiyanto MSc, mengatakan, ke depan Bapeten terus meningkatkan image nuklir agar tidak seram didengar masyarakat. “Di negara-negara maju, tak akan berjalan tanpa energi nuklir,” ujarnya.
Sementara itu, As Latio Lasman, menambahkan, tantangan utama Bapeten juga terletak pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Negara (PLTN). “Bapeten masih menunggu hasil studi tapak terbaru dari Badan Tenaga Nuklir (Batan) di Bangka,” ungkapnya.
Di sisi lain, Natio menyambut baik adanya Permen ESDM tentang larangan ekspor bahan mentah hasil tambang. Menurutnya, dalam bahan tambang ada radioaktif gas alam yg terkumpul. Ini banyak tersebar di Bangka Belitung, Sumatera.
“Dengan adanya Permen ini, jadi dapat menjaga lalu lintas keamanan nuklir. Keamanan nuklir ini sendiri menjadi agenda dalam Nuclear Security Summit. Kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris juga sangat erat,” ungkap As Natio yang mengaku tetap berkarya di Bapeten. (tety)