Pemanfaatan Limbah Buah-Buahan Jadi Probiotik

alt
 
Technology-indonesia.com – Probiotik yang berguna untuk mempercepat dekomposisi bahan organik sisa pakan di kolam marak digunakan para pembudidaya untuk menjaga kondisi kualitas air dan memacu peningkatan pertumbuhan. Kalau biasanya probiotik dibeli dari impor, kini pembudidaya bisa membuat sendiri dengan aplikasi yang sederhana.
 
Budiman Siregar instruktur dari BPPP Medan mengatakan proses pembuatan probiotik ini memanfaatkan buah-buahan yang busuk. “Probiotik intinya terdiri dari tiga komponen. Satu berasal dari glukosa, berasal dari fruktosa atau pati-patian, dan bakteri probiotik,” ujar Budiman saat demo pembuatan probiotik dalam Expo Aquaculture di Penas XV Aceh, Senin (8/5/2017).
 
Secara teknis Budiman menginformasikan, bahan penyusun probiotik, yakni  2 liter air kelapa tua, 2 liter air cucian beras, 0,5 liter air tebu, 1,5 liter sari buah nanas/pepaya buah – buah yang mau busuk, 1 liter air gula merah/sari gula/1 kg, serta 5  tutup botol biang bakteri.
 
“Dengan bahan murah biaya produksi per liter hanya Rp 2 ribu bisa menjual 15-20 ribu per liter,” ungkap Budiman. Ia meyakinkan pembuatan probiotik ini dapat diaplikasikan pembudidaya dengan biaya yang rendah namun manfaat yang melimpah. Selain untuk perikanan, probiotik ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair maupun pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman.
 
Kreasi Olahan Ikan 
 
Dalam rangkaian kegiatan Expo Aquaculture, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) dalam hal ini BRSDM KP juga menggelar demo olahan ikan yakni ekado dari ikan tongkol.
 
Rahmietry Widyaiswara BPPP Medan, menerangkan kita harus kreatif membuat olahan ikan agar menarik dan nilai gizinya bertambah lengkap dengan campuran bahan lainnya, seperti sayur-sayuran.
 
Adapun cara pembuatan ekado, ikan yang telah dibersihkan dimasukan ke dalam food prosessor kemudian dihaluskan. Masukkan bumbu-bumbu seperti garam, bawang putih jangan dicampur dengan bumbu  lain, sebagai penghilang  bau amis dan penyedap, masukkan tepung tapioka aduk rata. 
 
Cetak adonan dan dibungkus dengan kulit tahu kemudian ikat menggunakan daun pandan, daun bawang, dan benang kasur. Selanjutnya kukus didalam panci dan dinginkan. Ekado pun siap disajikan atau dikemas.
 
“Prinsipnya satu, untuk pembuatan olahan ikan gunakan garam pada ikan agar kenyal dan pisahkan bawang putih dengan bumbu lainnya,” pungkas Rahmietry. 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author