Tiga Peneliti Utama Balitbangtan Dikukuhkan Menjadi Profesor Riset

Bogor, Technology-Indonesia.com – Majelis Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mengukuhkan tiga peneliti utama dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menjadi Profesor Riset. Pengukuhan tersebut menambah jumlah Profesor Riset di Balitbangtan, Kementan menjadi 141 orang, sementara untuk tingkat nasional menjadi 534 orang.

Tiga Peneliti Utama yang dikukuhkan menjadi Profesor Riset adalah Dr. Ir. Ali Asgar, MP (Bidang teknologi pascapanen); Dr. Ir. Sholihin, M.Sc. (Bidang Pemuliaan dan Genetika Tanaman,); dan Dr. Ir. Sukarman, MS (Bidang Pedologi dan Penginderaan Jauh). Ketiganya secara berurutan merupakan profesor (Riset) ke 532, 533, 534 secara nasional dan Profesor Riset ke 139, 140 dan 141 di Balitbangtan, Kementan.

Sebelum dikukuhkan, tiga Peneliti Utama tersebut melaksanakan Orasi Profesor Riset yang digelar oleh Majelis Profesor Riset Kementan di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Selasa (29/10/2019). Orasi dilakukan di depan sekitar 500 tamu undangan yang berasal dari kementan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Litbang Kementrian Lembaga, Perguruan Tinggi dan pejabat daerah lainnya.

Prof. (R) Dr. Ir. Ali Asgar, MP dalam orasi berjudul “Inovasi Teknologi Pascapanen Kentang untuk Pengembangan Agroindustri” memaparkan keberhasilannya dalam mengembangkan inovasi cara penyimpanan dan pengemasan umbi kentang untuk menekan kehilangan hasil dan menjaga kualitas. Ali Asgar juga telah mengembangkan produk diversifikasi, substitusi, pangan fungsional dan evaluasi kualitas.

Hasil penelitiannya memberikan kontribusi terhadap upaya untuk mendayagunakan sumberdaya lokal sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap kentang impor. Lebih jauh lagi, konsepsi Ali Asgar turut berkontribusi terhadap kebijakan pengembangan agroindustri baik skala kecil maupun skala komersial. Komoditas lain yang diteliti adalah kubis, tomat, cabe dan bawang merah.

Pada kesempatan tersebut, Prof. (R) Dr. Sholihin, M.Sc., menyampaikan orasi berjudul “Inovasi Varietas Unggul Ubi Kayu sebagai Kunci Mendukung Keberlanjutan dan Peningkatan Daya Saing Agroindustri”. Sholihin telah merakit varietas unggul baru (VUB) ubi kayu sebanyak 5 varietas. Invensi/inovasi varietas/klon unggul yang telah dihasilkan memiliki keunggulan produktivitas 10-31% lebih tinggi dari varietas yang dihasilkan sebelumnya, nilai tambahnya setara dengan Rp35 – 129 triliun/tahun.

Varietas Litbang UK2 sesuai untuk bahan baku industri etanol dan pati. Varietas UK1 Agritan sesuai untuk bahan baku industri pati. Litbang UK2 sudah ditanam petani seluas 1.683 hektare (ha) pada 2013 dengan nilai kontribusi varietas sebesar Rp34 miliar. Inovasi ini diyakini dapat meningkatkan pendapatan petani.

Pengembangan inovasi ini akan meningkatkan daya saing bertanam ubi kayu sehingga keberlanjutan industri berbahan baku ubi kayu akan terjaga, akibatnya tidak terjadi pemutusan hubungan kerja dan nilai impor olahan ubi kayu Indonesia berkurang sehingga bangsa makin sejahtera Pengembangan inovasi ini juga akan membuka lapangan kerja baru. Hal ini sejalan dengan keinginan presiden untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Terakhir, Prof. (R) Dr. Sukarman, MS, menyampaikan orasi berjudul “Akselerasi Inovasi Pedologi dalam Optimalisasi Penggunaan Tanah Vulkanik Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan”. Sukarman telah menghasilkan inovasi pedologi tanah vulkanik berupa peta tanah, peta kesesuaian lahan dan rekomendasi pengelolaan lahan tingkat semi detail berbasis kabupaten/kota di sebagian besar tanah vulkanik di Indonesia.

Peta-peta dan rekomendasi tersebut telah disebarluaskan dan disosialisasikan pada instansi terkait di masing-masing kabupaten/kota serta menjadi bahan dasar penyusunan atau revisi RT/RW kabupaten Kota. Peta dan rekomendasi tingkat detil telah digunakan dalam teknologi pengolahan tanah, pemupukan dan teknik konservasi tanah dan air seperti di perkebunan tembakau Deli Sei Semayang, Medan dan bahan penyusuanan Permentan no. 47 tahun 2006 tentang pedoman umum budidaya pertanian pada lahan pegunungan.

Sementara Petunjuk Teknis penanganan pengungsi Gunung Sinabung telah digunakan dalam pembukaan lahan baru untuk pemukiman dan lahan usaha pengungsi Gunung Sinabung di Siosar Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Bentuk data yang dihasilkan berupa data digital, sehingga dalam Program Pertanian Presisi dapat digunakan untuk perencanaan pertanian di tingkat hulu.

Penerapan inovasi pedologi tersebut diharapkan berdampak positif terhadap lahan pertanian tanah vulkanik sehingga lahan tersebut dapat dimanfaatkan secara lestari dan berkesinambungan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author