Jakarta, Technology-Indonesia.com – Banyak anggapan yang beredar bahwa bibit Ayam Kampung Unggul Badan Litbang Pertanian (Ayam KUB) sulit diperoleh. Kini, anggapan tersebut perlahan mulai pupus setelah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur mulai menyediakan stok bibit ayam ini bagi kalangan umum dan peternak mitra.
Tingginya permintaan DOC Ayam KUB saat ini merupakan bukti bahwa inovasi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian dapat diterima masyarakat.
Setelah sukses sebagai penyedia Day Old Chicken (DOC) dalam mendukung Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2019, BPTP Jatim terus meningkatkan jumah DOC yang dihasilkan dari unit pembibitan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Karangploso.
Pada tahun 2021, penumbuhan peternak pembibit strata 2 dalam skema kemitraan akan menjadi strategi untuk mendukung ketersediaan bibit ayam yang memiliki keunggulan dari segi produksi telur ini. Dukungan dari instansi di daerah juga diharapkan bisa menjadi motor pendorong tumbuhnya peternak mitra.
Beberapa waktu lalu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya turut berpartisipasi dalam pembibitan ayam KUB. Setelah sukses memelihara sekitar 300 ekor ayam KUB yang dimulai pada bulan Juli lalu, kini bantuan 200 ekor ayam Sentul Terseleksi Agrinak (Sensi-Agrinak) kembali diberi untuk dikembangkan.
Ayam KUB dilepas Menteri Pertanian pada 2014 melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 274/Kpts/SR.120/02/2014. Ayam KUB merupakan ayam kampung hasil seleksi genetik yang memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan ayam kampung biasa.
Produksi telur (henday) ayam KUB sebesar 45 – 50% dibanding ayam kampung biasa yang hanya 20% pada pemeliharaan semi intensif dan 30% pada pemeliharaan Intensif. Puncak produksi telur mencapai 84% pada umur ayam 31 minggu. Serta, produktivitas telur lebih tinggi yaitu 160 – 180 butir/tahun.
Ayam Sensi-Agrinak merupakan ayam hasil seleksi dari ayam Sentul. Inovasi teknologi ayam Sensi dimulai dengan penelitian breeding ayam Sentul yang dilakukan di Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Badan Litbang Pertanian. Ayam tipe pedaging ini dilepas melalui keputusan Menteri Pertanian pada Januari 2017.
Pada umur 10 minggu ayam Sensi dapat mencapai bobot badan 0.8-1 kg/ekor, dua kali lipat dibandingkan ayam kampung biasa yang baru mencapai 0,4-0,5 kg/ekor pada umur yang sama.
Dibandingkan dengan ayam kampung biasa, ayam ini juga lebih irit pakan. Hal itu terlihat dari Feed Conversion Ratio (FCR) ayam Sensi yang hanya 2,7. Artinya, untuk menghasilkan 1 kg bobot badan ayam ini membutuhkan 2,7- 3,0 kg pakan. Dibandingkan ayam kampung biasa, ayam Sensi relatif tahan terhadap serangan penyakit.
Selain dagingnya montok, betina ayam Sensi juga menghasilkan telur yang lebih banyak dibandingkan ayam kampung lainnya. Ayam betinanya dapat memproduksikan telur pada umur 29 – 45 minggu sebanyak 164 butir per tahun. Rataan bobot telurnya adalah 44 g/butir.
Permintaan DOC Ayam KUB dan Sensi-Agrinak diproyeksi akan terus meningkat. Pengiriman DOC untuk pemesanan saat ini terus berlangsung hingga bulan April 2021. Peternak ayam yang antusias untuk menjadi mitra pembibit pun terus berdatangan.
Terakhir, Kelompok Tani Ayam Buras “Sumber Makmur” dari Desa Muneng Kabupaten Probolinggo pun menyambangi unit pembibitan sekaligus menyatakan minatnya untuk bergabung. Tidak pulang dengan tangan hampa, bantuan sebanyak 300 ekor DOC Ayam KUB pun telah mereka terima yang diberikan langsung oleh Setiasih selaku Penanggung Jawab Unit Pembibitan.
“Semoga bantuan ini bisa menjadi motivasi bagi calon peternak mitra lainnya yang ingin bergabung,” pungkas Setiasih.
Sebagai informasi bahwa pemesan DOC Ayam KUB maupun Sensi-Agrinak saat ini bisa dilakukan dengan mengisi form pemesanan yang terdapat di website BPTP Jawa Timur dengan alamat jatim.litbang.pertanian.go.id.