Jakarta, Technology-Indonesia.com – Setelah mencanangkan sebagai #KotaBunga, beragam event terus dan bergulir di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Acara penting dan masih terngiang adalah Tomohon International Flowers Festival (TIFF).
Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) melihat potensi ini sebagai sarana tepat penderasan dan hilirisasi inovasi teknologi Balitbangtan ke pengguna. Melalui Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), beberapa waktu lalu telah dibentuk penangkar-penangkar Krisan di kota ini.
Sekretaris Balitbangtan, Muhamad Prama Yufdy pada satu kesempatan melakukan pengukuhan para penangkar di Kota Tomohon (9/8/2018). Pengukuhan bertujuan agar para penangkar menjadi mitra dalam penyediaan bibit Krisan unggul di daerah, untuk para pengembang Krisan di Sulawesi Utara dan kawasan Timur Indonesia.
Selanjutnya pada Senin (10/12/2018), Pemerintah Kota Tomohon melaksanakan pembinaan kelompok tani penangkar benih/ bibit Krisan. Kegiatan ini diikuti sekitar 30 ketua-ketua kelompok tani penangkar bunga Krisan, Pengembang krisan, Ketua Asosiasi Krisan Kota Tomohon dan Floris.
Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon Vonny Pontoh dalam sambutannya mengingatkan para penangkar agar terus membangun komitmen sebagai penangkar benih Krisan, terutama menghadapi event TIFF kedepan. Tidak ada lagi kata tidak, tapi harus mulai produksi benihnya. “Tahun depan bunga yang akan digunakan harus dihasilkan oleh penangkar yang dibina saat ini,” imbuhnya.
Kegiatan ini dihadiri pakar Krisan dari Balitbangtan, Prof Budi Marwoto dan kepala Balithi, Ruddy Soehendi. Keduanya memberikan motivasi kepada para penangkar agar terus melakukan kegiatan produksi sesuai panduan SOP produksi benih yang telah di bekalkan pada para penangkar. Para penangkar diharapkan menghasilkan benih yang baik untuk para pengembang Krisan karena kebutuhan bunga potong di Sulawesi Utara dan lebih khusus Kota Tomohon cukup tinggi.
Prof Budi meminta komitmen dari para kelompok tani penangkar, agar benar menjadi penangkar benih krisan karena prospek Krisan sangat baik di kota Tomohon. Event bunga tingkat nasional dan internasional di Kota Tomohon sudah jadi agenda rutin tahunan. “Jadi komitmen kuat penangkar harus dibangun menghadapi permintaan benih krisan yang unggul,” tuturnya.
Balitbangtan melalui Balithi, bekerjasama dengan kelompok tani penangkar Matuari telah mengembangkan varietas Krisan seperti Jayani, Asmarini, Cayapati, Kulo, Irana, Yulita,Riri,Dawayu, Awlani, Sintanur,Harianti, Arasuko dan Cinta. Menurut Indra Salam, ketua kelompok petani Penangkar benih Krisan kota Tomohon bahwa varietas-varietas ini masih untuk mother plant.
Nantinya hasil dari Mother Plant ini, akan dibagikan pada para anggota kelompok tani penangkar untuk dikembangkan menjadi sumber benih bagi petani pengembang bunga krisan di Tomohon. Indra mengatakan sesuai dengan komitmen bersama Balithi, saat TIFF 2019, Kota Tomohon akan hasilkan bunga dari hasil perbanyakan para penangkar di kota Tomohon.
Kepala BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara, Yusuf menyambut baik pelaksanaan kegiatan pembinaan kelompok tani penangkar benih dan bibit bunga Krisan. Kegiatan semacam ini, urai Yusuf menjadi sarana hilirisasi inovasi teknologi Balitbangtan.
Lebih lanjut Yusuf mendorong para petani yang tergabung dalam kelompok tani penangkar untuk membentuk kelompok-kelompok petani produsen bunga potong bahkan sampai kelompok-kelompok floris. Tujuannya agar kelembagaan dalam sistem produksi bunga potong di Kota Tomohon saling berkontribusi dan pendapatan petani bunga akan meningkat.
“Selain itu, ketika menghadapi TIFF 2019 kita sudah tidak lagi banyak mendatangkan bunga Krisan dari luar, tapi dihasilkan sendiri oleh penangkar benih Krisan Tomohon,” tutup Yusuf. Artur/SB