Program Bekerja Tambah Sumber Pendapatan Desa

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Salah satu program utama nasional saat ini adalah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan. Guna mewujudkan program nasional tersebut, sejak 2018 Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pertanian, yang dikenal dengan program #Bekerja (Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera).

Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Haris Syahbuddin mengatakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ini salah satunya dilaksanakan melalui pembagian bibit ayam.

Provinsi Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan dua dari 10 provinsi yang melaksanakan program #Bekerja, tepatnya di Kabupaten Lombok Tengah, Garut, Indramayu dan Tasikmalaya. Untuk Provinsi NTB telah ditetapkan Kabupaten Lombok Tengah. Penetapan ini didasarkan pada kondisi tingkat kemiskinan yang masih cukup tinggi.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, Sholeh Muchtar menjelaskan pada tahun ini sasaran Rumah Tangga Miskin (RTM) penerima berjumlah 12.208 RTM yang berada di 10 desa di Kecamatan Praya Barat dan 10 desa di Kecamatan Praya Timur. Setiap RTM menerima 50 ekor DOC ayam kampung dilengkapi dengan pakan, kandang dan vaksin/vitamin. Pembagian ayam DOC dengan pertimbangan distribusi pada fase DOC akan lebih aman.

Dipilihnya ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) dalam program ini karena merupakan salah satu klon unggul ayam kampung yang merupakan inovasi dari Badan Litbang Pertanian. Tike Sartika, penemu ayam KUB mengungkapkan, keunggulan ayam ini yaitu tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan ayam kampung biasa dan mampu menghasilkan telur sebanyak 180 butir dalam setahun.

“Umumnya ayam kampung ini mulai bertelur pada umur 6 bulan, sehingga dalam jangka waktu 6 bulan setelah pemberian diharapkan RTM dapat merasakan hasilnya,” ungkapnya.

Agar mereka bisa memelihara ayam dengan baik, BPTP NTB bersama Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah secara intensif melakukan bimbingan teknis dan pendampingan terhadap pendamping desa dan rumah tangga penerima bantuan.

Masyarakat cukup antusias menerima bantuan ayam ini, ungkap Rabani seorang Kepala Dusun di Praya. Hasil pantauan Kepala Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat bahwa masyarakat saat ini mampu memelihara ayam dengan baik, dan menekan jumlah kematian. Bahkan pada umur 3 bulan banyak rumah tangga petani mempertahankan jumlah ayam sebanyak 50 ekor.

“Betul pak, pertumbuhan ayam kampung unggul ini lebih cepat dibandingkan ayam kampung biasa”, demikian ungkap beberapa penerima bantuan. Dari pantauan lapang, pada umur 3 bulan, berat badan ayam KUB mencapai 1,2-1,4 kg per ekor.

Saat ditemui, beberapa orang penerima bantuan di Desa Tanah Rarang, Kecamatan Praya Barat mengungkapkan rasa terima kasihnya atas adanya program bantuan ayam ini. Mereka berharap dengan memelihara ayam, maka sumber pendapatan keluarga bertambah.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author