Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kambing adalah salah satu penyumbang sumber protein hewani. Kontribusi kambing terhadap suplai daging nasional masih relatif kecil sebesar 6,86 ton/tahun dibandingkan produksi daging nasional sebesar 3.175 ton/tahun. Untuk itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengembangkan Kambing Boerka Galaksi, kambing potong unggul dengan produktivitas tinggi dan bobot optimum.
Peneliti dari Loka Penelitian Kambing Potong (Lolitkambing) Balitbangtan, Simon Eliser Sinulingga menjelaskan Kambing Boerka merupakan persilangan Kambing Boer dengan Kambing Kacang. Kehadiran Kambing Boerka Galaksi diharapkan sesuai dengan sesuai permintaan dan preferensi konsumen.
“Berubahnya preferensi konsumen untuk mendapatkan daging yang empuk dan perlemakan yang rendah, menuntut peternak harus menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk itu perlu dihasilkan ternak yang cepat tumbuh,” kata Simon dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ternak Unggul yang digelar secara daring oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) pada Rabu (14/7/2021).
Keunggulan Kambing Boerka adalah memiliki daya adaptasi tinggi pada lingkungan tropis. Pada umur 1 tahun, bobot badannya mencapai 365 kg dengan karkas sebesar 49-51%. Jumlah anak sekelahiran 1,6-1,7 ekor/induk.
Kambing Boerka sudah tersebar sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang (2020) di 15 Provinsi yaitu Aceh, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Bali, Jawa Barat, dan Maluku Utara .
Suksesnya budidaya Kambing Boerka Galaksi harus didukung oleh lima faktor yaitu sistem pembibitan, perkawinan dan seleksi, pemeliharaan intensif semi intensif exstensif, produk bibit dan pasar.
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah kandang dan pakan. Kandang selain untuk tempat ternak beristirahat adalah juga agar ternak lebih nyaman, memudahkan tata laksana pemeliharaan serta lebih efisien dalam pengawasan. Sementara pakan ternak terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan jumlah pemberian 10 – 20 % dari bobot badan untuk hijauan dan 1- 2 % dari bobot badan untuk konsentrat.
Salah satu hijauan pakan ternak adalah rumput unggul Stenotaprum Secundatum. Keunggulannya adalah toleran terhadap naungan 75%, sangat cocok untuk tanaman integrasi. Produksinya 48 ton/ha/tahun. Dan yang paling penting sangat disukai ternak.
Hijauan lain yang juga unggul dan disukai ternak adalah Indigofera Gozol Agribun. Keunggulannya adalah produksi 90 – 120 ton/ha/ tahun. Umur pemotongan pertama 6 bulan dan Interval pemotongan 40 – 60 hari. Kandungan protein 25 – 27% .
Bimtek diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan antara lain, penyuluh, peternak, mahasiswa, praktis, dosen, dinas, dan lain-lain. (Sumber Puslitbangnak)
Kambing Boerka, Produktivitas Tinggi dan Bobot Optimum
![](https://technologyindonesia.id/wp-content/uploads/2021/07/kambing_boerka-880x517-1-150x150.jpg)