Inpari 30 Genjot Produksi Padi Toli-toli

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari 30 mampu menghasilkan padi hingga 8 ton/hektar pada lahan sawah di Kecamatan Galang, Kab. Toli-toli, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kini petani di Toli-toli mulai menyukai varietas tersebut karena produktivitasnya tinggi serta tahan terhadap beberapa hama dan penyakit.

H. Herman, penangkar benih sekaligus Ketua Gapoktan Kecamatan Galang mengemukakan varietas Inpari 30 yang didapat dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng ditanam pada lahan seluas 5 hektar untuk perbanyakan benih dan akan dibagikan kepada para petani sekitar. Ia merasa senang melihat penampilan Inpari 30. Selain umurnya pendek hanya 100 hari, varietas ini tahan terhadap serangan hama wereng.

Penanggungjawab Program Upaya Khusus Padi, Jagung, dan Kedelai (Upsus Pajale) Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Kab. Toli-toli, Buol, Parimo, dan Touna, Mas Teddy Sutriadi mengatakan bahwa upaya peningkatan produksi padi di Kab. Toli-toli terus dilakukan baik melalui percepatan luas tambah tanam padi, maupun perbaikan teknologi. Salah satunya adalah introduksi VUB Inpari 30 kepada para petani.

“Peningkatan luas tambah tanam dan produktivitas padi diharapkan bisa mendongkrak produksi padi Toli-toli,” ujar Teddy.

Panen ubinan di Demplot Inpari 30 pada 31 Agustus 2018 oleh Mantri Tani M. Yasin di Desa Lakatan, Kecamatan Galang menghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 6,4 ton/ha dengan kisaran 5-8 ton/ha. Panen Demplot ini disaksikan Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kab. Toli-toli, H. Rustan, Penanggungjawab Upsus, Kepala BPP, petugas penyuluh lapang (PPL) dan para petani.

Yasin mengatakan hasil ini sangat memuaskan karena lebih tinggi dari produktivitas rata-rata padi di Kec. Galang sebesar 5,5 ton/ha atau produktivitas rata-rata nasional 5.2 ton/ha. “Saya bersama teman-teman penyuluh bertekad akan mengajak petani lainnya untuk menanam Inpari 30 agar hasilnya memuaskan,” ujar Yasin.

Pada kesempatan tersebut Rustan mengemukakan bahwa Pemkab Toli-toli berupaya secara maksimal untuk meningkatkan produksi padi. Bekerjasama dengan Kementan dalam program Upsus Pajale, Pemkab Toli-toli mendukung pengadaan alat mesin pertanian (alsintan), bantuan benih, sarana produksi (saprodi), dan pemberdayaan petani.

Rustan optimisme dengan introduksi VUB Inpari 30 maka indeks pertanaman (IP) 300 akan dicapai wilayah ini. “Tentu dengan dukungan perbaikan faktor lainya, seperti revolusi mental petani, koordinasi pemkab dan provinsi serta pusat, dan perbaikan jaringan irigasi,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Teddy mengemukakan produktivitas Inpari 30 di wilayah ini masih bisa ditingkatkan hingga mencapai potensi hasilnya sebesar 9,6 ton/ha. “Ini bisa dicapai dengan implementasi inovasi teknologi lainnya, sepert pemupukan berimbang, pupuk hayati, pengendalian organisme pengganggu tanaman, dan lain-lain,” pungkasnya. Teddy Sutriadi/SB

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author