Jakarta, Technology-Indonesia.com – Gubernur Riau Drs. Syamsuar, M.Si mengajak para petani untuk memenuhi kebutuhan beras di Riau. Salah satunya, dengan menanam padi di lahan-lahan yang tidak termanfaatkan.
“Kalaulah petani mau menanam di lahan-lahan tidak termanfaatkan, InsyaAllah kita tidak perlu lagi impor beras dari Provinsi tetangga,” Gubernur Riau dalam pembukaan Pekan Daerah (PEDA) XVI Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Riau di Desa Bumi Mulya Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi pada Minggu (6/10/2019). PEDA yang berlangsung pada 6-11 Oktober 2019 ini diikuti sekitar 1500 orang terdiri dari petani, penyuluh, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dan pihak swasta.
Gubernur Riau menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau telah memberikan contoh pemanfaatan lahan kosong, lahan tidak produktif, atau lahan replanting kelapa sawit dengan tanaman padi, jagung, kedelai. Hal ini hendaklah dicontoh petani sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan beras dari Provinsi Riau sendiri.
Gubernur Riau mencontohkan pemanfaatan lahan kosong telah dibuat oleh BPTP Riau saat ini di lahan TORA (Tanah Objek Reforma Agraria) Siak, dengan tanaman kopi liberika, pinang, keladi, hortikultura, jagung, dan lain-lain. Jika tanaman tersebut hasilnya bagus dan menguntungkan supaya ditiru petani.
Syamsuar juga menyinggung percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri melalui program Siwab (Sapi Indukan Wajib Bunting) yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi daging sapi/kerbau di tingkat nasional, maupun di Provinsi Riau, sehingga mengurangi ketergantungan dari daerah lain.
“Dalam pelaksanaan Upsus Siwab 2019 di Riau, kita menetapkan sasaran target sebesar 27.000 ekor akseptor. Sasaran kebuntingan sebesar 18.900 ekor dan kelahiran 15.120 ekor. Kami mengharapkan komitmen dari kita semua untuk sama-sama dapat mewujudkan target yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” kata Syamsuar.
Syamsuar juga menyampaikan informasi, bahwa saat ini sedang menghadapi musim kemarau yang diperkirakan waktunya lebih panjang sampai Oktober. Untuk itu, seluruh anggota KTNA se Riau diharapkan turut mensosialisasikan pembukaan lahan tanpa membakar di daerahnya masing-masing. Kementerian Pertanian telah mencontohkan penggunaan alsintan dan decomposer untuk olah tanah tanpa bakar.
Kepala BPTP Riau Dr. Salwati menyampaikan bahwa pada momen ini BPTP Riau berpartisipasi dengan pembuatan demplot tanaman padi gogo, jagung, dan kedelai seluas 1 hektare di lokasi PEDA. Selain itu, BPTP Riau mengikuti kegiatan pameran dengan menampilkan berbagai inovasi teknologi seperti Varietas Unggul Baru (padi, jagung, kedelai), pepaya merah delima, dekomposer, pakan ayam berbasis limbah sagu, asap cair, biourine, jamu ternak, bio growth, tanaman sayuran dan buah-buahan, serta aneka olahan.
“BPTP Riau selalu siap mendampingi petani dalam menerapkan inovasi teknologi pertanian yang dihasilkan oleh Balitbangtan di Provinsi Riau, khususnya untuk mewujudkan Riau yang mandiri pangan,” ungkapnya.