Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan pada aspek kesehatan, sosio-ekonomi, hingga sektor keuangan. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) salah satunya dilakukan untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi, dan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi salah satu kementerian yang diberikan mandat untuk mengembangkan program strategis kegiatan PEN tersebut. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Badan Litbang Pertanian salah satu UPT Kementan dipercaya untuk ikut berperan dalam PEN tersebut.
Program PEN tahun 2021 di Balitkabi ditujukan untuk pemulihan ekonomi petani kedelai. Kegiatannya berupa pengembangan teknologi budidaya dan varietas unggul baru (VUB) kedelai seluas 70 hektare (ha) pada dua lokasi sentra kedelai, yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Pengembangan teknologi budidaya kedelai biji besar di Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi melibatkan 54 petani kooperator seluas 37,5 ha. Tanam perdana pada awal Juli 2021. Demplot seluas 2,5 ha digunakan sebagai arena untuk mengenalkan varietas kedelai biji besar, yaitu Dega 1, Devon, Denasa 1, Denasa 2, dan Detap 1, disertai teknologi pemupukan.
Pada lahan seluas 35 ha, sisanya menggunakan teknologi budidaya BUDESA (Budidaya Kedelai di Lahan Sawah) dengan varietas unggul baru berbiji besar, yakni Dega 1. Kegiatan pengembangan ini ditujukan untuk menghasilkan benih pokok (SS) varietas Dega 1. Produksi benih kelas SS bekerja sama dengan Koperasi “Tani Makmur” IP2TP Genteng yang bertindak sebagai penangkar benih.
Sedikit berbeda dengan Banyuwangi, kegiatan PEN pengembangan teknologi budidaya kedelai di Kabupaten Pasuruan mengenalkan VUB kedelai hitam dan kedelai biji besar. Kegiatan PEN pada petani kedelai di Desa Kebonwaris, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan dimaksudkan untuk mendiseminasikan VUB dan teknologi budidaya kedelai hitam.
Dalam program ini, Balitkabi juga mendekatkan petani sebagai penghasil kedelai hitam dengan konsumen kedelai hitam, yaitu perusahaan kecap. Produsen kecap CV. Mustika Digdaya (merk Kipas Sate) dari Kabupaten Probolinggo akan menampung hasil kedelai hitam dari kegiatan ini dengan harga saling menguntungkan.
Kegiatan PEN di Pandaan didukung 63 petani kooperator yang terbagi dalam demplot diseminasi teknologi budidaya kedelai seluas 2,5 ha serta 35 ha menggunakan varietas kedelai Detam 1, Detam 2, Detam 4, dan Detap 1 yang tanamnya sudah dilakukan pada minggu ke-2 bulan Juli 2021.
Pada kedua lokasi dilakukan pendampingan dan pengawalan, dimulai sejak sebelum tanam hingga panen dan prosesing. Petani di kedua lokasi mendapatkan bantuan benih, pupuk, herbisida maupun pestisida. Hasil panen akan dikembalikan kepada petani berupa benih maupun pembelian hasilnya oleh produsen kecap. (Sumber Balitkabi)