Jakarta, Technology-Indonesia.com – Diseminasi dalam bentuk demplot sangat bermanfaat dalam rangka peningkatkan produktivitas padi dan tersampaikannya informasi inovasi teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Salah satunya, Demplot Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Khusus dan Padi Spesifik Lokasi.
Tim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung yang terdiri dari peneliti, penyuluh dan teknisi litkayasa melaksanakan Kegiatan Demplot Padi Khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi di 2 Kabupaten yaitu Pesawaran dan Lampung Timur. Total luasan adalah 16.5 hektare (ha) dan jadwal tanam pada akhir Mei – Juni 2021.
Penanaman VUB Padi Khusus Varietas Inpari IR Nutri Zinc dilaksanakan di Kelompok Tani Dewi Sri, Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran. Sedangkan Penanaman 4 varietas VUB Padi spesifik lokasi yaitu Inpari 22, Inpari 39, Inpara 2 dan Inpago 8 dilaksanakan di Desa Adirejo, Tulusrejo dan Siraman, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur.
Koordinasi dilakukan dengan Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Timur dan Pesawaran, tingkat kecamatan yaitu dengan Ka UPT/Korluh Pekalongan dan Way Khilau, serta petani kooperator kegiatan.
Upaya untuk menjaga ketahanan pangan, salah satunya dengan teknologi biofortifikasi yaitu peningkatan kandungan gizi pangan yang dilakukan sejak di pertanaman. Balitbangtan melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi telah menghasilkan Padi Varietas Inpari IR Nutri Zinc yang telah dilepas pada 2019
Varietas ini memiliki keunggulan khusus yaitu kandungan unsur Zinc (Zn) sebesar 34,51 ppm, lebih tinggi dari kandungan Zn pada Varietas Ciherang sebesar 24,06 ppm. Diharapkan dengan Biofortifikasi pada Inpari IR Nutri Zinc dapat membantu meningkatkan nilai gizi masyarakat terutama mengatasi kekurangan gizi terhadap unsur Zn.
Sedangkan VUB padi spesifik lokasi yaitu Inpari 22, Inpari 39, Inpara 2 dan Inpago 8 masing-masing memiliki keunggulan yang khas sebagai padi yang sesuai untuk ditanam pada beberapa tipologi lahan. Inbrida Padi Irigasi (Inpari) sesuai untuk lahan sawah irigasi, Inbrida Padi Rawa (Inpara) untuk lahan rawa, Inbrida Padi Gogo (Inpago) untuk lahan kering.
Varietas Inpari 22 yang dilepas tahun 2021 memiliki potensi hasil 7,9 ton/ha Gabah Kering Giling (GKG) dengan umur tanaman 118 hari setelah sebar (HSS). Bentuk gabah panjang dan tekstur nasi pulen. Inpari 22 agak tahan hama Wereng Batang Coklat (biotipe 1,2, dan 3), dan tahan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri (strain III).
Inpari 39 Tadah Hujan Agritan yang dilepas tahun 2015 memiliki potensi hasil 8,45 ton/ha GKG dengan umur tanaman 115 HSS. Bentuk gabah medium, tekstur nasi pulen, agak tahan penyakit HDB (strain III).
Inpago 8 yang dilepas tahun 2011 memiliki potensi hasil 8,1 ton/ha GKG. Bentuk gabah panjang, tekstur nasi pulen, dan tahan penyakit blas. Varietas yang toleran terhadap kekeringan ini cocok ditanam di lahan kering dataran rendah sampai sedang <700 m dpl.
Sementara Inpara 2 yang dilepas tahun 2008 memiliki potensi hasil 6,08 ton/ha GKG. Bentuk gabahnya sedang dan tektur nasi pulen. Inpara 2 tahan terhadap penyakit HDB (strain III), dan tahan terhadap penyakit Blas serta toleran terhadap keracunan Fe dan Al. (Sumber BPTP Lampung)