Jakarta, Technology-Indonesia.com – Desa Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan salah satu sentra ubi jalar di Indonesia. Pola tanam ubi jalar di Desa Pasrujambe adalah “padi – ubi jalar”.
Di Lumajang, jenis ubi jalar yang ditanam mayoritas adalah ubi jalar Madu/Cilembu (62%) yang memiliki karakter warna kulit serta daging umbi kuning, dan ubi jalar lokal Gatut Kaca (38%) yang memiliki karakteristik warna kulit merah dengan warna daging putih.
Permintaan pasar terhadap kedua jenis ubi jalar tersebut adalah sesuai dengan permintaan pasar domestik maupun ekspor.
Tahun 2021, Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) melakukan uji adaptasi klon-klon harapan ubi jalar dengan produktivitas tinggi, kaya antosianin dengan kadar bahan kering tinggi, yang diharapkan tidak hanya sesuai dengan preferensi petani, tetapi juga industri di Lumajang.
Pengenalan klon-klon harapan ubi jalar ungu yang kaya antosianin, tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga mampu menumbuhkan pasar baru untuk ubi jalar ungu agar semakin luas di sentra produksi ubi jalar seperti Kabupaten Lumajang.
Pemulia ubi jalar Balitkabi, Febria Cahya Indriani dan Joko Restuono bersama peneliti sosial ekonomi Imam Sutrisno dan Nila Prasetiaswati melakukan deteksi peluang pasar calon varietas unggul baru (VUB) yang akan dilepas agar dapat diketahui potensi pasarnya.
Menurut pelaku bisnis ubi jalar di Kabupaten Lumajang, apabila ada penyebaran varietas unggul baru ubi jalar ungu yang dapat diterima pasar maupun konsumen, maka akan memangkas biaya transportasi, karena biasanya pasokan ubi jalar ungu berasal dari Banyuwangi dan Mojokerto.
Perakitan VUB ubi jalar berpotensi hasil tinggi, kaya antosianin dengan bahan kering tinggi dilakukan sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam upaya menyediakan produk ubi jalar segar sesuai preferensi petani dan industri pangan, sehingga memberi dampak langsung pada peningkatan ekonomi maupun kesehatan keluarga petani ubi jalar.
Kajian selama ini menunjukkan bahwa satu faktor yang mempengaruhi penyebaran varietas ubi jalar adalah peran pedagang desa/kecamatan. Demikian juga preferensi petani terhadap komoditas ubi jalar antara lain kemudahan mendapatkan benih/bibit, sesuai dengan lahan sentra ubi jalar, hasil tinggi, dan sesuai dengan permintaan pasar.