Balitbangtan Kenalkan Varietas Kedelai Unggul di Jombang dan Madiun

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) pada 2021 melakukan bimbingan teknis (Bimtek) komoditas aneka kacang dan umbi di berbagai wilayah di Jawa Timur, termasuk di Jombang dan Madiun. Bimtek di Jombang yang dilakukan di Dusun Gandan, Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, difokuskan pada komoditas kedelai.

Pemilihan komoditas kedelai bukan tanpa alasan, dulunya Jombang menjadi sentra kedelai di Jawa Timur, namun dalam beberapa tahun terakhir, kedelai mulai ditinggalkan oleh petani. Banyak sebab, diantaranya tergeser oleh komoditas tanaman pangan lainnya, di samping masalah harga. Di sisi lain, di Jombang banyak industri yang berbahan baku kedelai, seperti tahu, tempe bahkan kecap.

Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar saat membuka Bimtek menyampaikan bahwa tujuan Bimtek dalam rangka peningkatan kapasitas petani dan pelaku usaha, khususnya terkait komoditas akabi. Bimtek ini juga merupakan upaya dari Komisi IV DPR RI bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk lebih mendekatkan hasil-hasil pertanian yang telah dihasilkan oleh Kementan kepada para petani dan pelaku usaha secara langsung.

Teknologi budidaya bisa diperbaiki dan disempurnakan, namun ada saja pengetahuan baru yang terus bertambah ataupun berubah, sehingga acara ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas. Nilai tambah juga harus dipikirkan, sehingga bisa dilakukan oleh industri kecil/mikro.

Sub Koordinator Substansi Pelayanan Teknis Balitkabi, Rudi Iswanto, menyampaikan bahwa inotek yang dihasillkan Balitbangtan Kementan diharapkan bisa bermanfaat dalam pengembangan pertanian, khususnya di daerah Jombang dan sekitarnya.

Pada Bimtek tersebut disampaikan pengenalan varietas unggul kedelai oleh Ayda Krisnawati dan teknologi produksi benih kedelai Didik Sucahyono. Peserta Bimtek sangat antusias, dengan banyaknya informasi varietas kedelai baru dan keunggulannya. Disampaikan oleh petani, selama ini hanya mengenal varietas Wilis dan Galunggung.

Adanya varietas kedelai yang lebih unggul sedikit banyak menggugah kembali petani untuk mencoba mengembangkan kedelai kembali. Keinginan tersebut disambut oleh Balitkabi dengan memberikan bantuan benih varietas Dering 1 dan Detap 1 kepada kelompok tani yang ada di Desa Gajah, Jombang.

Citra Kedelai

Selain di Jombang, Bimtek komoditas Akabi juga dilaksanakan di Madiun yang pernah menjadi salah satu sentra produksi kedelai di Jawa Timur. Dalam catatan perjalanan kedelai di Indonesia, tahun 1991 telah dilepas varietas kedelai Jayawijaya, yang tidak lain merupakan hasil seleksi terhadap varietas lokal yang ada di Madiun. Sampai saat in, beberapa kecamatan di Madiun, diantaranya Pilangkenceng, kedelai masih dibudidayakan oleh petani.

Untuk mengangkat dan mengembalikan citra kedelai di Madiun, Balitkabi melakukan Bimtek kedelai, yang dilakukan di Kelurahan Oro-oro Ombo Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun (30/10/2021). Bimtek diikuti oleh sekitar 100 peserta yang berasal dari 18 kecamatan lingkup Kabupaten dan Kota Madiun. Pelaksanaan bimtek mengikuti anjuran prokes, terbagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi dan siang.

Selain tim dari Balitkabi yang dipimpin oleh Sub Koordinator Substansi Jasa Penelitian Bambang Sri Koentjoro, Bimtek juga dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar; Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Heri Purnomo; Kepala Balitkabi, Titik Sundari; dan Sub Koordinator Substansi Pelayanan Teknis Balitkabi, Rudi Iswanto.

Kepala Balitkabi Titik Sundari menyampaikan bahwa varietas kedelai yang dilepas di Indonesia sudah sangat banyak pilihannya, misalnya digunakan untuk pembuatan tahu, tempe, maupun kecap. “Semoga acara ini bisa dimanfaatkan untuk menambah ilmu dan menggali informasi tentang komoditas akabi, terutama kedelai, yang nantinya bisa diterapkan di daerah masing-masing,” kata Titik.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Heri Purnomo mengapresiasi sinergi dengan Balitkabi yang telah terbangun saat ini, dan dikembangkan juga sinergisitas dengan petani. Contoh paling nyata adalah dilepas dan dikembangkannya porang di Madiun.

Pemateri Bimtek adalah Ayda Krisnawati yang menyampaikan tentang varietas unggul kedelai, dan Didik Sucahyono yang menyampaikan teknologi produksi benih kedelai. Peserta antusias dalam mengikuti bimtek, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, antara lain tentang syarat-syarat lingkungan dan varietas yang cocok ditanam pada lahan sawah, hingga masalah penggunaan kedelai lokal dalam pembuatan tempe.

Pada akhir acara, dilakukan penyerahan benih kedelai varietas Dering 1 dan Detap 1 kepada Kelompok Tani (Poktan) Sri Mulyo (Kecamatan Sawahan), Poktan Tutwuri (Kecamatan Wonoasri), Poktan Miguno (Kecamatan Kare), dan Poktan Tanjungsari (Kecamatan Kebonsari), Kabupaten Madiun. Melalui penyerahan benih ini diharapkan varietas kedelai Dering 1 dan Detap 1 dapat menjadi pioneer berkibarnya kembali komoditas kedelai di Madiun. (Sumber Balitkabi)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author