Munasain Luncurkan Ruang Pamer Manusia dan Lingkungan

Bogor, Technology-Indonesia.com – Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (Munasain) terus berkembang menjadi satu-satunya museum tentang sejarah alam Indonesia dengan koleksi lengkap dan terkini terkait kekayaan tipe ekosistem dan sumber daya hayati Indonesia. Salah satu bentuk pengembangan Munasain adalah pembangunan ruang pamer “Manusia dan Lingkungan”.

Museum pemerintah yang dikelola oleh Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini merupakan pengembangan dari Museum Etnobotani Indonesia yang diresmikan pada 18 Mei 1982. Museum Etnobotani kemudian direvitalisasi dan diperluas cakupannya menjadi Munasain setelah diadakan soft launching pada 31 Agustus 2016 dan peluncuran pameran Ruang Introduksi pada 16 Mei 2018.

“Sebagai museum nasional, Munasain mengenalkan sejarah alam Indonesia, budaya, dan keanekaragaman hayati Indonesia yang menjadi identitas bangsa Indonesia kepada masyarakat umum khususnya generasi muda,” ujar Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko saat peluncuran ruang pamer “Manusia dan Lingkungan” pada Senin (29/7/2019) di Munasain, Bogor.

Menurut Handoko, keberadaan Munasain sangat penting sebagai media penyadartahuan tentang alam Indonesia untuk memberikan pendidikan berkelanjutan kepada pengunjung melalui penyajian pameran. Dengan adanya Munasain, pihaknya berharap publik bisa mengapresiasi dan menghargai alam sehingga berpartisipasi aktif untuk melestarikan alam.

Untuk pengelolaan Munasain, Handoko mengungkapkan, LIPI akan melibatkan mitra dari pihak swasta agar lebih profesional dalam pemasaran dan pengemasan hingga mudah dinikmati pengunjung. Sementara LIPI tetap sebagai penyedia konten-nya.

“Ke depan bagaimana menjamin keberlangsungan Munasain. Karena sudah terbuka untuk umum, kami berharap lebih banyak publik yang memanfaatkan Munasain sebagai salah satu platform eduwisata, wisata berbasis edukasi terutama jika nanti sudah terintegrasi dengan Kebun Raya Bogor,” katanya.

Sejak diresmikan pada 2016, rata-rata pengunjung Munasain sebanyak 29 ribu orang/tahun. Sementara pengunjung Kebun Raya Bogor sudah mencapai 2 juta pertahun. Kepala LIPI menargetkan ada peningkatan jumlah pengunjung minimal 10 persen dari pengunjung Kebun Raya Bogor.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati mengatakan Munasain memberikan informasi sejarah pembentukan alam Indonesia yang mempengaruhi tipe-tipe ekosistem yang ada serta keanekaragaman hayati nusantara untuk dikenali, dipahami dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup dan kehidupan manusia.

“Munasain juga terus melakukan pengembangan, mulai dari tata ruang pamer, program publik, ruang publik, sampai dengan sarana dan prasarana museum,” ujar Enny.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Joeni Setijo Rahajoe menjelaskan, ruang pamer Manusia dan Lingkungan yang merupakan merupakan kelanjutan alur pameran Munasain “Di ruang pamer Manusia dan Lingkungan, pengunjung dapat menikmati pameran tentang perkembangan kehidupan manusia dan interaksinya dengan lingkungan dan sumber daya alam baik dalam bentuk diorama, vitrin koleksi, panel informasi, dan sarana multimedia,” terang Joeni.

Dirinya menjelaskan, ruang pamer Manusia dan Lingkungan akan melengkapi alur pameran Munasain secara keseluruhan. “Juga sebagai pengantar substansi pameran tentang ekosistem buatan yang direncanakan akan ditampilkan di ruang pamer Tipe Ekosistem Indonesia yang tengah kami kembangkan,” pungkas Joeni.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author