KKP Gelar Dialog Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Guna mewujudkan sektor kelautan dan perikanan yang berdaulat, berkelanjutan, dan dapat berperan meningkatkan kesejahteraan bangsa, diperlukan kualitas individu yang kompeten, berkarakter, memiliki integritas, disiplin, kreatif, dan beretos kerja tinggi. Jiwa wirausaha yang tinggi dalam menangkap peluang usaha yang besar di sektor kelautan dan perikanan dapat terwujud melalui budaya inovasi dan SDM kompeten.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja mengatakan hal tersebut dalam Dialog dan FGD Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) pada Jumat (8/11/2019) di Auditorium Tuna, Gedung Mina Bahari IV, Jakarta. Kegiatan yang digelar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP- BRSDM mengangkat tema ‘P2MKP Berinovasi untuk SDM Unggul, Indonesia Maju’.

P2MKP merupakan lembaga pelatihan yang dikelola secara individu atau kelompok di bidang kelautan dan perikanan yang sukses dalam mengelola usahanya untuk dijadikan tempat pelatihan. Kegiatan ini terlaksana guna merumuskan kerja dan sinergitas antar P2MKP pada tahun mendatang.

“Karena tugas pemerintah salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka kami menitipkan peran pelatihan ini bukan hanya diselenggarakan oleh pemerintah tetapi juga dilakukan oleh para pelaku usaha yang berhasil untuk mengangkat tingkat keterampilan maupun keahlian dari pelaku usaha yang lain,” kata Syarief.

Pada awal berdiri pada 2011, anggotanya 70 P2MKP dan setelah 8 tahun sudah menjadi 350 P2MKP di seluruh Indonesia. Syarief mengatakan, hal ini sesuai dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan bahwa kedepan kita harus mendorong pertumbuhan produksi untuk ketahanan pangan Indonesia sekaligus membuka lapangan kerja. “Maka kami berinisiatif menggerakkan program-program pelatihan bagi seluruh masyarakat kelautan dan perikanan,” lanjutnya.

Menurut Syarief, program ini sangat penting karena per 1 Januari 2020 kita telah meratifikasi Standard of Training, Certification and Watcheeping for Vessel Personnel (STCW-F) yang mengakibatkan seluruh nelayan di Indonesia harus punya sertifikat kompetensi.

“Jumlah nelayan kita sekitar 2,7 juta orang, sedangkan kapten kapal maupun perwira sekitar 900 ribu orang sehingga kita perlu melatih mereka. Kedua adalah untuk budidaya maupun pengolahan ikan yang akan ekspor ke luar negeri membutuhkan good aquaculture practices dan good handling practices atau cara pembudidayaan yang baik serta cara penanganan ikan yang baik,” terangnya.

Untuk pelatihan 1 juta orang, lanjut Syarief, ditargetkan akan selesai dalam waktu 3-4 tahun degan melibatkan seluruh P2MKP. Pelatihan ini akan memberikan kesempatan pada tenaga kerja Indonesia untuk memiliki sertifikasi kompetensi untuk mengantisipasi kehadiran tenaga kerja dari luar.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan bahwa SDM Unggul, Indonesian Maju adalah Indonesia maju rakyatnya; berinovasi dan kompeten dan, yang hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat. Untuk mencapai cita cita ini pembangunan nasional SDM adalah kuncinya.

Melalui kegiatan ini, Edhy juga berharap dapat menjadi sarana media berbagi informasi terkait perkembangan dunia peningkatan kapasitas SDM KP khususnya dalam bidang pelatihan. Pelatihan P2MKP tidak hanya terpusat di lembaga pendidikan dan kelautan saja, melainkan dapat dilaksanakan di P2MKP yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai UMKM, P2MKP akan dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompetensi dan mampu menjadi wirausaha baru di bidang kelautan dan perikanan.

Strategi ini dipandang efektif dan efisien karena kegiatan pelatihan dapat menjangkau daerah-daerah sentra perikanan dan menggunakan metode praktik langsung di unit-unit usaha kelautan dan perikanan serta di P2MKP.

Ketua Asosiasi P2MKP Deni Rusmawan menyatakan kesiapannya dalam melakukan pelatihan SDM Kelautan dan Perikanan. P2MKP lahir dari pelaku utama, kemudian menjadi jejaring serta menjadi inti plasma dari sebuah kegiatan usaha. P2MKP telah melakukan berbagai pelatihan, bahkan pernah dua kali menggelar pelatihan internasional yang dihadiri oleh beberapa negara di ASEAN. Dari pelatihan internasional tersebut terbangun jejaring sehingga beberapa anggota P2MKP bisa menembus pasar ekspor.

P2MKP juga berperan serta dalam kegiatan pemagangan bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja. “Alhamdulillah, kami sudah dibekali banyak sekali sertifikasi pelatihan pelatihan Kementerian Kelautan perikanan. Bahkan hampir lebih dari 50% teman-teman P2MKP sudah menjadi asesor,” terangnya.

Dalam kurun waktu 2016 -2019, Deni mengatakan bahwa P2MKP sudah melatih 50 ribu orang dan 8.000 alumni pelatihan sudah menjadi wirausaha baru di sektor perikanan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author