TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Cosmax Indonesia berkomitmen meningkatkan industri kosmetik di Indonesia dengan bahan-bahan tradisional, khususnya identifikasi mikrobioma dari ekstrak produk alam Indonesia untuk antimicrobial yang cocok untuk jenis kulit orang Indonesia.
Komitmen tersebut merupakan bagian dari nota kesepahaman antara BRIN dengan PT. Cosmax Indonesia di Jakarta pada Rabu (8/1/2025). Penandatangan itu dilakukan oleh Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian dan Cheong Min-Kyoung selaku President Director PT. Cosmax Indonesia.
Cheong Min-Kyoung menyampaikan bahwa mereka masih dalam tahap peningkatan kemampuan untuk melakukan formulasi bahan-bahan dari tanaman alam Indonesia.
Cosmax didirikan di Korea pada 1992. Cosmax berkembang menjadi perusahaan global dengan rekam jejak kolaborasi internasional, termasuk dengan perusahaan di Spanyol. Di Indonesia, Cosmax mulai beroperasi pada 2012 dengan mendirikan pabrik di Jakarta Timur.
“Sejak saat itu, kami telah menjalin kemitraan erat dengan perusahaan lokal Indonesia, yang memainkan peran penting dalam ekosistem kami. Untuk terus berkembang, kami harus berkolaborasi dengan merek-merek yang memiliki pengaruh pada gaya hidup konsumen,” tambahnya.
Cosmax Indonesia juga berkomitmen dalam pengembangan sumber daya manusia. Saat ini, terdapat 64 peneliti asal Indonesia di perusahaan tersebut, di mana 28 diantaranya dikirim ke Korea untuk pelatihan selama 3 bulan hingga 1 tahun.
“Kami terus meningkatkan kemampuan formulasi kami dan mengembangkan bahan-bahan dari tanaman alam Indonesia. Kolaborasi kami dengan universitas-universitas seperti ITB, UI, dan lainnya telah menghasilkan inovasi, termasuk bahan yang diakui oleh IFSCP, institusi kosmetik terbesar dunia,” jelas Cheong.
Melalui kerja sama ini, Cosmax berharap dapat memahami lebih dalam potensi bahan-bahan alami Indonesia.
“Kolaborasi dengan BRIN bukan hanya langkah besar hari ini, tetapi juga titik penting untuk eksplorasi lebih jauh bahan-bahan alam Indonesia. Kami ingin menyesuaikan hasil penelitian kami dengan sumber daya lokal agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Cheong juga menekankan misi besar Cosmax dalam mendukung industri kecil dan menengah di sektor kosmetik. “Kami ingin mempromosikan ekonomi Indonesia dengan menyediakan produk berkualitas yang mendukung pertumbuhan industri kosmetik lokal,” terangnya.
Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Puji Lestari menyampaikan ruang lingkup penelitian yang akan mendukung kerja sama ini. “Salah satu fokus kami adalah penelitian berbasis sumber daya genetik lokal Indonesia, seperti bahan-bahan alami yang berasal dari 17.000 pulau di Indonesia,” tuturnya.
Contohnya beras yang berpotensi untuk aplikasi anti-aging. Puji juga menyoroti potensi besar dari rumput laut, tanaman seperti aloe vera, alpukat, timun, hingga tumbuhan khas seperti nyamplung dan pinang.
“Nyamplung, yang banyak ditemukan di kawasan pantai Indonesia, kaya akan minyak alami yang dapat dikembangkan untuk aplikasi kosmetik. Pinang juga memiliki potensi sebagai bahan dasar kosmetik dan dapat dimanfaatkan secara lebih luas melalui riset dan inovasi,” tambahnya.
Ia menjelaskan pentingnya pendekatan berbasis pengetahuan tradisional dalam riset kosmetik. “Cabe dari Lombok, misalnya, secara tradisional digunakan untuk mengatasi sakit kepala. Ini menjadi salah satu contoh bagaimana kita bisa menggali lebih jauh manfaat bahan lokal untuk formulasi produk inovatif,” ujar Puji.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas penelitian bahan lokal melalui teknologi yang lebih maju, mendukung pengembangan sistem kosmetik berbasis kulit masyarakat Indonesia.
“Kami bekerja untuk mengadaptasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan kulit masyarakat Indonesia, baik pria maupun wanita,” tegas Puji.
Pada kesempatan tersebut, Plt Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi, Lisman Suryanegara menjelaskan mengenai infrastruktur riset yang tersedia untuk mendukung kolaborasi ini.
“Sebagai peneliti, kami telah memiliki pendanaan untuk eksplorasi seaweed, mengingat Indonesia memiliki program khusus mengenai pemanfaatan seaweed dalam berbagai produk, termasuk kosmetik. Kami berharap dapat menjalin kolaborasi dengan PT Cosmax untuk memanfaatkan potensi seaweed dari Lombok,” ungkap Lisman.
BRIN menyampaikan bahwa BRIN memiliki laboratorium di Serpong yang fokus pada kosmetik dan obat-obatan. Fasilitas ini didukung oleh pemerintah dan terbuka untuk kolaborasi dengan mitra industri seperti PT Cosmax. (Sumber brin.go.id)