Transparansi dan Teknologi: Rahasia Media Relations yang Kuat di Era Digital

TechnologyIndonesia.id – Perkembangan teknologi informasi yang sangat dinamis menjadikan peran humas (hubungan masyarakat) menjadi semakin krusial, terutama dalam menjaga citra dan reputasi sebuah organisasi.

Tim kehumasan dituntut untuk mampu menjalin hubungan yang erat dengan media massa, sebagai salah satu mitra strategis dalam menyampaikan pesan organisasi kepada publik.

Dalam era digital ini, organisasi harus beradaptasi dengan cepat untuk membangun dan menjaga relasi yang kuat dengan media massa. Media relations yang efektif memerlukan pendekatan yang lebih dinamis dan pemanfaatan platform digital secara optimal.

Jurnalis Senior TechnologyIndonesia.id, Setiyo Bardono menjelaskan media relations di era digital membutuhkan pemahaman mendalam tentang dinamika media massa dan kecepatan informasi.

“Organisasi perlu lebih proaktif dalam memberikan informasi yang akurat dan relevan kepada media. Platform digital memungkinkan kita untuk berbagi informasi dengan lebih cepat, tetapi juga menuntut akurasi yang lebih tinggi agar kepercayaan media terhadap organisasi tetap terjaga,” ungkap Setiyo saat menjadi narasumber dalam acara Media Lounge Discussion (Melodi) di Jakarta pada Kamis (24/10/2024).

Setiyo menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam media relations saat ini adalah menangkal berita palsu atau hoaks yang bisa tersebar luar dengan sangat cepat. “Di sinilah pentingnya organisasi memiliki tim media relations yang tanggap dan mampu mengklarifikasi informasi dengan cepat,” tambahnya.

Setiyo juga menekankan pentingnya transparansi dalam berkomunikasi dengan media. Transparansi menjadi kunci untuk membangun kepercayaan.

Organisasi yang terbuka dan siap memberikan informasi yang dibutuhkan oleh media cenderung mendapatkan coverage yang lebih positif. Terlebih, media saat ini memiliki banyak pilihan sumber informasi, sehingga organisasi harus mampu memberikan nilai tambah agar tetap menarik.

Di era digital, pendekatan media relations tidak bisa hanya mengandalkan metode tradisional seperti konferensi pers atau press release. Kita juga dapat memanfaatkan berbagai platform digital seperti website, media sosial, dan kanal YouTube untuk menyampaikan informasi.

Pendekatan yang bersifat multichannel menjadi penting. Website dan media sosial dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan utama secara langsung ke audiens. Sementara hubungan dengan media tetap terjaga melalui pengiriman press release yang terarah dan personalisasi informasi sesuai kebutuhan masing-masing media.

Setiyo menambahkan bahwa kecepatan respon juga menjadi salah satu faktor kunci dalam membangun hubungan baik dengan media.

“Dalam konteks digital, kecepatan adalah segalanya. Wartawan sering kali membutuhkan konfirmasi atau informasi tambahan dengan cepat untuk memenuhi deadline mereka. Jadi, organisasi yang mampu memberikan respon cepat akan lebih dihargai dan menjadi prioritas bagi media,” katanya.

Namun, Setiyo juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas informasi di tengah tuntutan kecepatan tersebut.

“Jangan sampai karena ingin cepat, justru kualitas informasi yang disampaikan menjadi menurun. Media relations bukan sekadar tentang menyampaikan pesan, tetapi juga memastikan bahwa pesan tersebut benar-benar sesuai dengan fakta dan relevan bagi publik,” ujarnya.

Adanya peluang besar dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan informasi yang disampaikan kepada media. Webinar, podcast, dan live streaming adalah beberapa contoh cara baru untuk berinteraksi dengan media.

Pemanfaaan teknologi digital ini memberikan fleksibilitas bagi media untuk mengakses informasi tanpa harus hadir secara fisik di lokasi. Selain itu, konten seperti video dan infografis dapat membantu menjelaskan topik yang kompleks dengan lebih menarik.

Setiyo juga menekankan pentingnya data dan analitik dalam strategi media relations di era digital. Analitik membantu organisasi memahami bagaimana informasi mereka diterima oleh publik dan media. Dari situ, organisasi bisa mengukur efektivitas pesan yang disampaikan dan membuat penyesuaian strategi yang lebih tepat sasaran.

Meskipun era digital menghadirkan berbagai tantangan, Setiyo tetap optimis bahwa media relations yang baik dapat dibangun dengan memanfaatkan teknologi secara bijak.

“Era digital memberikan kita kesempatan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Jika strategi media relations dilakukan dengan tepat, ini bisa menjadi kekuatan besar dalam membangun citra positif organisasi,” tuturnya.

Strategi yang berfokus pada kecepatan, akurasi, transparansi, serta pemanfaatan teknologi secara maksimal menjadi kunci sukses dalam membangun media relations di era digital. Organisasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan ini akan memiliki peluang lebih besar untuk tetap relevan di tengah persaingan informasi yang semakin ketat. (sj)

You May Also Like

More From Author