BPPT Luncurkan Outlook Energi Indonesia 2014

Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) meluncurkan buku Outlook Energi 2014 (OEI 2014) dengan tema “Pengembangan Energi dalam Mendukung Program Substitusi BBM (Bahan Bakar Minyak)”. Buku ini  bertujuan memberikan gambaran permasalahan energi saat ini serta proyeksi kebutuhan dan pasokan energi untuk kurun waktu 2012-2035.

Secara umum, ada dua permasalahan penting yang perlu dipertimbangkan yaitu upaya Indonesia untuk lepas dari perangkap negara berpendapatan menengah (middle income trap) dan upaya mengurangi beban subsidi energi khususnya subsidi BBM.

“Dalam Buku OEI 2014 ini dibahas dua skenario yaitu skenario dasar dan skenario tinggi serta satu kasus yaitu pengembangan energi untuk mendukung program substitusi BBM,” ungkap Kepala BPPT Unggul Priyanto saat peluncuran buku OEI 2014, di Jakarta, Selasa (30/9).

Pada skenario dasar, kebutuhan energi termasuk biomasa meningkat dari 1.079 juta Setara Barel Minyak (SBM) pada 2012 menjadi 1.916 juta SBM pada 2025, dan mencapai 2.980 juta SBM pada 2035 dengan laju pertumbuhan 4,5% per tahun. Sedangkan skenario tinggi kebutuhan energi pada 2025 sebesar 2.132 juta SBM dan mencapai 3.797 juta SBM pada 2035 dengan laju pertumbuhan 5,6% per tahun.

Pada skenario dasar, sektor industri diperkirakan akan menjadi konsumen energi komersial (tanpa biomasa) terbesar yang pangsanya naik dari 41,8% (2012) menjadi 44,4% (2035). Sektor transportasi menjadi konsumen energi kedua terbesar dengan pangsa 39,6%.

Pada skenario tinggi, kondisi hampir sama dengan skenario dasar hanya sektor industri tumbuh lebih cepat sehingga pangsanya mencapai 45% sementara sektor transportasi sedikit lebih rendah yaitu 38,4%.

Bahan bakar minyak (BBM) tetap menjadi energi utama dalam memenuhi kebutuhan dengan pangsa 37% pada 2012. Pada 2035 meningkat menjadi 42,9% (skenario dasar) dan 43,3% (skenario tinggi).

Saat ini, tingginya konsumsi BBM bersubsidi di sektor transportasi menyebabkan beban subsidi BBM pada anggaran belanja negara. Ada dua langkah pengurangan subsidi BBM yaitu menaikkan harga BBM sampai mencapai nilai keekonomiannya, serta melakukan substitusi BBM dengan bahan bakar nabati (BBN) dan bahan bakar gas (BBG).

“Dalam upaya mencapai hasil yang optimal, maka kedua strategi tersebut dapat dilaksanakan secara bersamaan secara bertahap sampai harga BBM mencapai nilai keekonomiannya,” ungkapnya.

Total penyediaan energi primer untuk skenario dasar pada 2012-2035 meningkat hampir tiga kali lipat dengan laju pertumbuhan rata-rata 4,7% per tahun, dari 1.542 juta SBM (2012) menjadi 4.475 juta SBM (2035).

Pertumbuhan PDB yang lebih besar menyebabkan total penyediaan energi pada skenario tinggi meningkat lebih tajam dengan pertumbuhan rata-rata 5,9% per tahun. Bauran energi tahun 2012 didominasi oleh minyak bumi dan akan bergeser ke batubara pada 2035.

Akibat keterbatasan sumber daya energi, pada 2033 total produksi energi dalam negeri tidak mampu lagi memenuhi konsumsi domestik. Sehingga Indonesia akan menjadi negara “net importir energi” untuk skenario dasar.

Pada skenario tinggi, Indonesia akan menjadi net importir energi pada 2030 karena peningkatan kebutuhan energi yang lebih tinggi. Untuk pasokan gas, Indonesia akan menjadi negara “net importir gas” pada 2023, berdasarkan data neraca gas 2012-2025.

Ketergantungan impor energi yang tinggi dapat membahayakan ketahanan energi nasional. Karena itu upaya-upaya seperti diversifikasi energi, penambahan kilang, maupun investasi untuk eksplorasi dan eksploitasi mutlak diperlukan. Selain itu, kebijakan ekspor gas dan batubara perlu ditinjau ulang dalam rangka mengamankan pasokan energi domestik.

Persoalan-persoalan dalam pengelolaan energi tersebut harus mendapat prioritas untuk dicarikan solusinya mengingat energi adalah sebagai salah satu faktor penggerak perekonomian nasional. sumber www.bppt.go.id

 

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author