Museum Zoologi LIPI Gelar Open House

Memperingati hari ulang tahun ke-120, Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar open house dan Science Camp.  Acara dilaksanakan di Gedung Widyasatwaloka, Cibinong Science Center (CSC), Pusat Penelitian Biologi LIPI tanggal 30 September – 1 Oktober 2014.

MZB yang berdiri sejak tahun 1894 menjadi bagian dari Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI. Menurut Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim, pada masa awal berdirinya MZB hanyalah satu laboratorium kecil kawasan Kebun Raya Bogor.

Awalnya laboratorium hanya mengoleksi dan meneliti serangga pada tanaman pertanian. “Seiring berjalannya waktu, laboratorium terus berkembang meneliti jenis fauna lainnya seperti burung, mamalia, ikan dan moluska,” jelas Lukman.

Pada 1997, seluruh staf dan koleksi ilmiah fauna Indonesia milik MZB dipindahkan ke gedung baru Wiyasatwaloka di CSC yang memiliki fasilitas berstandar internasional. Gedung museum lama di Kebun Raya Bogor tetap menjadi museum pameran.

“Komitmen LIPI saat ini akan terus melakukan kegiatan ekspedisi di seluruh wilayah Indonesia sehingga jumlah koleksi ilmiah fauna Indonesia semakin lengkap,” tandasnya.

Saat ini, MZB LIPI memiliki koleksi ilmiah fauna terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Salah satu kontribusi paling fenomenal museum ini adalah penemuan reptil biawak raksasa Varanus Komodoensis dari Pulau Komodo pada 1912 oleh staf MZB bernama Mr. P. A. Ouwens. Sebagai penanda penemuan itu, binatang komodo menjadi logo resmi MZB.

Direktur Museum Zoologicum Bogoriense LIPI Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah menjelaskan, kekayaan koleksi ilmiah MZB hingga sekarang telah mencapai 3.015.846 spesimen yang terdiri dari 2.484 jenis koleksi Moluska, 134 jenis cacing nematoda, 12.000 jenis serangga, 780 jenis krustasea, 1.200 jenis ikan, 498 jenis reptil, 334 jenis amfibi, 1.100 jenis burung dan 470 jenis mamalia.

Sayangnya, keterbukaan akses serta publisitas yang minim membuat MZB kurang dikenal masyarakat umum. Bahkan museum pameran MZB yang terletak di dalam Kebun Raya Bogor masih kalah populer di bandingkan museum sejenis seperti Museum Batu Secret Zoo di Jawa Timur dan Museum Rahmat di Medan.

Oleh karena itu, MZB bekerja sama dengan Masyarakat Zoologi Indonesia (MZI) mencoba mengubah pandangan masyarakat tentang kesan museum yang tertutup dan membosankan menjadi museum yang menarik untuk dikunjungi.

Open house MZB ini akan melibatkan semua elemen masyarakat. Mereka terlibat dan berinteraksi langsung dengan para staf peneliti. Sementara science camp menitikberatkan pada transfer ilmu pengetahuan zoologi bagi peserta yang dikemas dalam bentuk kegiatan kemah.

“Kedua kegiatan ini diharapkan memperluas pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman fauna Indonesia serta meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam upaya pelestariannya,” pungkas Rosichon.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author