Secercah Harapan Baru di Vila Mande Lestari

Technology-Indonesia.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BNPB pada Rabu (9/8/2023) melakukan serah terima kunci rumah Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) di Vila Mande Lestari pada 13 warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

Mereka merupakan warga yang terdampak gempabumi Cianjur dan berada di zona rawan gempabumi. Sementara sisanya akan dipindahkan secara bertahap dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah mengaku bahwa warga Cijedil telah bersedia dan antusias untuk direlokasi ke Vila Mande Lestari. Hal itu dibuktikan dengan surat pernyataan kesediaan warga untuk menempati rumah relokasi.

Para warga yang sebelumnya tinggal di tenda pengungsian juga telah mendapat SK dari Pemkab Cianjur, sehingga proses pemindahan warga dari tempat tinggal sementara akan dilakukan dalam waktu yang tidak lama lagi.

“Alhamdulillah hari ini sebagian masyarakat yang berada di zona merah di Kecamatan Cugenang dan yang selama ini mengungsi di tenda-tenda secara bertahap mulai hari ini kita pindahkan ke lokasi relokasi di Kecamatan Mande. Di kesempatan awal ini ada 13 KK yang dipindahkan ke sini,” jelas Jarwansyah.

Sebelumnya, BNPB sudah melakukan audiensi dan sosialisasi dengan warga yang masih berada di tempat tinggal sementara di Desa Cijedil. Dari audiensi itu, mereka telah membuat surat pernyataan berisi kesepakatan untuk pindah ke Mande.

“Pemkab Cianjur juga telah meng-SK-kan para warga ini sehingga proses pemindahannya akan dilakukan tidak lama lagi,” tambahnya.

Menyinggung persyaratan administrasi, Jarwansyah mengatakan bahwa hal itu sebenarnya tidak rumit. Warga hanya perlu menunjukkan KTP dan KK atau identitas lain sebagai persyaratan.

Para warga ini sebelumnya juga telah didata bahwa mereka adalah benar-benar terdampak gempabumi dan sebelumnya tinggal di zona merah. Sehingga dengan alasan keamanan dan keselamatan, mereka harus dipindah ke lokasi yang lebih layak dan aman.

“Persyaratan tidak ada yang rumit. Sepanjang masyarakat ini memiliki KTP dan KK dan mereka memang warga yang terdampak gempabumi dan selama ini tinggal di zona merah dan memang harus direlokasi,” jelas Jarwansyah.

“Tidak mungkin lagi mereka tinggal di sana lagi karena memang sangat rawan dan kita tahu bencana adalah peristiwa yang berulang sehingga harus direlokasi. Mereka sudah bersedia semua,” imbuhnya.

Jarwansyah mengatakan bahwa warga yang nantinya direlokasi akan tetap memiliki hak kepemilikan atas tanah atau bangunan yang sebelumnya mereka tempati. Namun, Jarwansyah mengingatkan kembali bahwa tanah dan bangunan itu tidak boleh ditinggali karena memang berada di zona rawan gempabumi.

“Tanah yang di sana tetap menjadi milik mereka namun tidak oleh ditinggali karena berada di zona rawan bencana,” tuturnya

Layak Huni

Rusniar, warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, yang terdampak gempabumi dan sebelumnya tinggal di zona merah merasa senang setelah mendapatkan bantuan rumah relokasi dari pemerintah.

Bagi Rusniar, rumah relokasi itu menjadi harapan baru bagi dia dan warga terdampak gempabumi di Cijedil. Wanita paruh baya itu juga mengaku bahwa rumah Risha sudah sangat layak huni dengan segala fasilitas yang ada.

“Saya senang. Akhirnya saya mendapat rumah dari Pemerintah. Kondisinya sangat layak. Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah,” tutur Rusniar.

Seperti yang sebelumnya disampaikan Deputi RR BNPB, Jarwansyah, secara bertahap Pemerintah akan memindahkan ‘Rusniar-Rusniar’ lainnya dengan harapan agar mereka segera mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Lebih lanjut, Kedeputian RR BNPB juga akan tetap mendampingi warga dalam pemulihan sosial dan ekonomi dengan program-program yang paling sesuai dengan kapasitas mereka.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, seperti di lokasi lainnya seperti Sirnagalih bisa terisi penuh, sehingga masyarakat bisa merasa tenang dan beraktivitas seperti sedia kala sebelum terjadi gempabumi,” ujar Jarwansyah.

“Setelah semuanya pindah ke sini nanti tentu kita akan tetap melakukan pendampingan dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial maupun ekonomi masyarakat,” pungkas Jarwansyah.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author