LIPI Kaji Secara Sistemik Perbaikan Kualitas Air Danau Toba

Jakarta – Kalangan Pusat Penelitian Limnologi LIPI  menilai kualitas lingkungan Danau Toba telah mengalami penurunan dibandingkan beberapa dekade sebelumnya.

“Kualitas lingkungan Danau Toba jauh dari kondisi baik. Kami melakukan kajian daya dukung ekosistem Danau Toba melalui pendekatan sistemik dengan mensimulasikan interaksi komponen penyusun ekosistem Danau Toba, baik fisik, biologi, kimia, juga  aspek meteorologi di wilayah tersebut,” ujar Kepala Pusat Penelitian Limnologi LIPI, Fauzan Ali di Jakarta, kemarin (10/7/2018).

Pendekatan yang dilakukan dalam kajian tersebut, kata Fauzan, dengan mengintegrasikan pergerakan air atau hidrodinamika Danau Toba dengan seluruh material yang terkandung di dalamnya, sehingga hasil yang didapatkan lebih mendekati kondisi alaminya.

Selain itu juga dilakukan simulasi hidrodinamika perairan Danau Toba beserta ekosistem pendukungnya dengan menggunakan system komputasi numerik. “Dengan simulasi ini pergerakan arus, pergerakan material, termasuk material pencemar, serta pertumbuhan fitoplankton di Danau Toba dapat diketahui. Sehingga, kondisi ekosistem danau dapat diproyeksikan kedepannya,” jelas Fauzan.

Penelitian juga menyorot keberadaan keramba jaring apung terhadap kondisi kualitas air Danau Toba. Untuk mendapatkan kualitas air Danau Toba pada kondisi baik (oligotrofik), LIPI sepakat mengacu rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Pemerintah provinsi Sumatera Utara,  yaitu  jumlah keseluruhan keramba jaring apung di Danau Toba dibatasi 543 petak dengan asumsi produksi ikan 1430 ton pertahun.

“Perhitungan ini jauh di bawah rekomendasi pemerintah dan kajian-kajian sebelumnya yang menetapkan total produksi hingga 10.000 ton pertahun,” ujar Fauzan.

Fauzan berharap kajian ini  dapat mendukung pemerintah pusat maupun daerah dalam usaha perbaikan kualitas air Danau Toba dalam mendukung iklim investasi pariwisata. “Simulasi numerik ini diharapkan juga dapat diaplikasikan dalam penyusunan konsep pengelolaan ekosistem pada danau-danau lainnya di Indonesia,” katanya.

Danau Toba telah ditetapkan sebagai destinasi wisata berdasarkan PP No. 81/2014. Berbagai penelitian telah dilakukan dalam rangka membantu perbaikan kualitas air Danau Toba. Salah satunya adalah perhitungan daya dukung lingkungan Danau Toba yang memberikan rekomendasi batasan jumlah produksi perikanan sehingga diharapkan status kualitas air Danau Toba pada kondisi paling baik. Namun demikian kajian-kajian daya dukung yang telah dilakukan belum menggambarkan kondisi alamiah Danau Toba.

You May Also Like

More From Author