Ir Erwin Mulyana MSc, Komandan Riset Inovasi TMC

Mau tahu kehandalan teknologi modifikasi cuaca Indonesia?  Tanyakan saja pada Ir Erwin Mulyana MSc. Pria kelahiran Cirebon, 10 September 1964 ini, menjabat sebagai Kepala Program Riset Inovasi Teknologi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, setelah sebelumnya menempati posisi Kepala Bidang Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca BBTMC-BPPT.

Tanggung jawab jabatan yang diembannya membuat Erwin Mulyana terlibat aktif dalam kegiatan operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca), baik  penanggulangan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan maupun penanggulangan kekeringan dengan pengisian waduk dan danau melalui penerapan TMC.

Ayah dua orang putri ini bahkan menyabet Satya Lancana Pembangunan (2009) dari Presiden RI  atas  kerja kerasnya dalam operasi TMC menanggulangi kekeringan dan pengisian Waduk Kedung Ombo, Gajah Mungkur, Waduk Sempor dan Wadas Lintang di wilayah Jawa Tengah. Erwin dan timnya juga saat itu melaksanakan operasi TMC berbasis flare di Danau Matano dan Danau Towuti di Sulawesi Selatan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air. 

Kepiawaiannya di lapangan, juga diimbangi dengan kemampuan mendokumentasikan dalam bentuk tulisan.  Beberapa karya tulis Erwin, baik pribadi atau bersama-sama rekan sejawatnya, diantaranya Tropical Cyclones Characteristic in Southern Indonesia and the Impact on Extreme Rainfall Event (2018) yang disusun bersama Bayu Rizki Prayoga, dkk. Juga karya tulis berjudul Detection of Dry Seson Anomaly during Intensive Observation Period (IOP) in 2017 yang ditulis bersama Rini Mariana Sibarani, Ibnu Athoillah, Rahmawati Syahdiza, Findy Renggono, Tri Handoko Seto, dkk. Kedua naskah ilmiah tersebut untuk  International Conference on Disaster Management 2018 di Padang.

Karya  tulis “Estimasi Volume Air hujan pada saat Kejadian Banjir di Cirebon Timur 15-16 Februri 2017” yang dimuat  Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Desember 2017.  Tulisan lain berjudul Penyebaran Polutan dalam Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatra Selatan 2015 dimuat dalam Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, Desember 2017.

Erwin juga menulis mengenai  Mitigasi Cuaca Ekstrim dalam Kejadian Banjir di tol Cikampek, bersama Findy Renggono dan Tri Handoko Seto untuk Pertemuan Ilmiah Tahunan Riset Kebencanaan ke-3, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 23-24 Mei 2016

Sementara tulisan ilmiah berjudul “Liquid Water Content (LWC) Simulation using WRF-ARW in Sorowako Area” dikerjakan bersama Rahmawati Syahdiza dan Nurjana Joko Trilaksono untuk   International Symposium on the 15th Anniversary of teh Equatorial Atmospheric Radar (EAR), Jakarta pada Agustus 2016.  Setahun sebelumnya, Erwin Mulyana juga merilis tulisan mengenai  “Analisis Kejadian Hujan Terkait dengan Bencana Tanah Longsor di Pangalengan” yang dimuat dalam Jurnal Sains dan Mitigasi Bencana edisi Juli 2015.

Erwin Mulyana terjun di bidang teknologi modifikasi cuaca berbekal pendidikan sarjana Geofisika-Meteorologi  dari  Institut Teknologi Bandung.  Pria yang memiliki hobi membaca dan olah raga ini melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi di Hokkaido University, Sapporo – Jepang untuk bidang Ocean Atmospheric Science.

Pendidikan luar akademis juga ditekuni dengan mengikuti berbagai pelatihan dalam dan luar negeri, diantaranya Weather Modification Training di Chiangmay, Thailand (1996), training GIS (Sistem Informasi Geografis) di Universitas Indonesia (1996), traning TITAN (Radar Cuaca) di kota Fargo Amerika Serikat (2005), serta Training Expert Program for Climate Prediction in Asia Pacific di Seoul dan Busan , Korea (2008).

You May Also Like

More From Author