BPPT Siapkan Desain Standar Jembatan Bentang Panjang

Pemerintah saat ini tengah menggalakkan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi untuk meningkatkan konektivitas antar daerah. Pembangunan jembatan menjadi prasarana transportasi darat yang penting dalam menjaga pemerataan ekonomi bangsa, memperlancar angkutan logistik dan membuka daerah-daerah terisolir.

Pada Renstra 2015-2019, direncanakan akan dibangun lebih dari 100 jembatan. Berdasarkan tupoksi dan kompetensi serta fasilitas laboratorium yang dimiliki Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), sesuai arahan Wakil Presiden dalam rapat terbatas pada September 2015, dibentuklah gugus tugas bersama Kemenpupera dan Kemenperin untuk mengembangkan desain standar dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur jembatan.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR), Erzi Agson Gani mengatakan dalam tugas tersebut, Kemenpupera menjadi koordinator karena tupoksi utamanya adalah pengadaan prasarana transportasi jembatan. Sementara BPPT mengambil peran optimal dalam desain engineering.

“Pembuatan desain standar jembatan menjadi acuan bersama agar semua kegiatan ikutannya bisa mengacu kepada desain tersebut,” kata Erzi dalam Jumpa Pers bertema “Menjawab Isu Konstruksi Jembatan Bentang Panjang di Indonesia” di Jakarta, Senin (25/4/2016)

Menurut Erzi, selama ini pembangunan jembatan ditangani satu kontraktor dengan kontrak membangun jembatan. Kontraktor harus menyiapkan mulai dari pembelian bahan baku, menyiapkan pondasi, merakit, dan lain-lain. “Dengan adanya standar desain maka pekerjaan bisa berjalan secara paralel. Pada saat tender ada tender kontraktor, tender fabrikator, tender bahan baku, dan lain-lain” lanjutnya.

“Sekarang kita berbagi tugas antara Kemenpupera, Kemenperin dan BPPT. Industri pendukung seperti baja, semen, dan lain-lain harus terlibat. Dengan desain standar, ke depan akan ada fabrikator-fabrikator tiap seksi. Kontraktor hanya mengintegrasikan, sehingga pembangunan jembatan menjadi lebih cepat,” papar Erzi.

BPPT telah cukup lama berkontribusi dalam pembangunan jembatan bentang panjang antara lain dalam uji aerodinamika Jembatan Suramadu di Jawa Timur dan Jembatan Merah Putih yang baru-baru ini diresmikan Presiden Joko Widodo di Ambon Maluku. Bahkan sejak tahun 1980an, BPPT sangat mendorong konektivitas sebagai salah satu kunci agar pembangunan dapat terlaksana dengan baik.

“Waktu itu ada program Tri Nusa Bima Sakti  yang ingin menghubungkan secara fisik tiga pulau utama yaitu Jawa, Sumatera dan Bali dengan teknologi jembatan. Paling utama adalah teknologinya bagaimana menghubungkan tiga pulau besar itu dengan jembatan bentang panjang,” ungkap Erzi.

Dalam program pembangunan jalan tol Sumatera antara Bakaheuni hingga Banda Aceh ada berapa jembatan yang dibikin melewati sungai-sungai besar. “Salah satu yang sudah kita uji adalah jembatan Musi 3 dengan bentang terpanjang 1000 meter,” lanjutnya.

Erzi Optimis dengan adanya standar desain maka target pembangunan lebih dari seratus jembatan bisa terlaksana. “Ini harus kita kuasai agar tidak tergantung pada asing. Kalau kita tergantung pada asing desain engineering-nya, semua komponen akan lari ke asing,” kata Erzi.

Ada tiga unit BPPT yang intensif berkontribusi dalam kontruksi Jembatan Bentang Panjang yaitu Balai Besar Teknologi Aerodinamika Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3-BPPT), Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi (PTSPT-BPPT), dan Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS BPPT).

“Semua komponen bangsa harus bersatu mensukseskan program ini. Tanpa adanya infrastruktur jembatan, semua potensi sumber daya alam tidak bisa kita optimalkan untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author