APDI 2016: Ajang Kebangkitan Insinyur Otomotif Indonesia

1-apdi 2016.jpg - 19.72 Kb

Indonesia merupakan negara urutan ke sembilan di dunia sebagai penguna produk otomotif, baik kendaraan roda empat maupun sepeda motor. Hampir seluruh produsen dan vendor otomotif berebut pasar yang besar di Indonesia.

Produsen Amerika, Eropa dan negara Jepang sangat agresif mengelola pasar yang sangat potensial tersebut. Beberapa produsen industri otomotif dunia telah membangun pabriknya di Indonesia. Bahkan komponen otomotif sudah diproduksi di dalam negeri.

Tumbuhnya industri otomotif dunia memberikan kesempatan lapangan pekerjaan bagi para insinyur tanah air untuk turut berkarya dalam berbagai kompetensi. Namun dalam proses produksi komponen otomotif di dalam negeri, peran mereka baru sebatas sebagai tukang produksi semata atau produksi-manufaktur komponen saja. Sementara untuk desain berbagai komponen otomotif, belum mendapatkan kesempatan dari para produsen dan vendor otomotif tersebut.

Karena itu, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bidang industri otomotif mengagas untuk memberikan  apresiasi kepada seluruh insinyur Indonesia yang berkecimpung dalam industri otomotif. Apresiasi Product Development Indonesia (APDI) 2016 memberikan kesempatan bagi para insinyur untuk memunculkan berbagai desain yang telah mereka hasilkan selama bekerja pada dunia industri otomotif dalam negeri. Seluruh desain rancang bangun yang telah dihasilkan para insinyur ini dapat dimunculkan, dengan syarat telah diproduksi dan beredar di pasar luas.

Dalam kegiatan ini, PII juga bekerjasama dengan Aliansi Desain Produk Industri Indonesia (ADPII), Ikatan Alumni ITB (IA ITB), serta dukungan dari Kementerian Perindustrian RI dan Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo). Proses seleksi desain ini sudah berlangsung sejak Juli 2016. Pemberian apresiasi akan berlangsung pada 17/8/2016 di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Serpong, Tangerang.

Ketua bidang industri otomotif PII, Agus Tjahajana mengatakan, dengan APDI kita memberikan kesempatan para insinyur tanah air bisa naik kelas dari hanya tukang produksi semata. Ajang ini memberikan kekuatan bahwa kemampuan para insinyur Indonesia ini harus memdapatkan pengakuan-legitimasi dari para industri otomotif dunia yang menguasai pasar otomotif tersebut, tegas Agus di Kantor Kemenprin, Rabu (10/8/2016).

Agus melanjutkan, jika tidak diberikan pengakuan dan legitimasi dari para vendor, maka kita akan tertinggal dari negara tetangga seperti: India, Thailand, dan Malaysia. Di tiga negara tersebut para insinyur mereka telah mempunyai peran legitigasi dan diakui oleh para vendor-vendor industri otomotif kelas dunia.

Agus berharap mendapatkan dukungan besar dari pemerintah dan para dewan agar peran insinyur dalam negeri dapat sejajar dengan para vendor pemilik merek otomotif tersebut. Hal ini bisa menjadi barganing power pemerintah kepada vendor otomotif agar bisa menerapkan dengan tingkat kandungan rancang bangun dari para anak bangsa ini, dalam berbagai komponen di otomotif.

Para insinyur anak bangsa ini tidak sedikit yang mumpuni dalam bidangnya, tetapi kesempatan dan legitimasi belum berpihak kepada anak bangsa ini. Tak sedikit para insinyur anak bangsa berkarir di perusahaan otomotif dunia dan menduduki posisi langsung di markas besar vendor tersebut seperti Ford di Amerika Serikat. Insinyur Indonesia juga mendapatkan kepercayaan pada bidang design. Jadi ajang ini harus bisa menjadi kebangkitan insinyur dalam negeri, naik kelas dari tukang menjadi designer, ucap Agus. Albarsah 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author