PP-Iptek Terapkan Protokol Kesehatan Bagi Pengunjung di Era New Normal

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pusat Peragaan Iptek (PP-Iptek) Kemenristek/BRIN kembali dibuka untuk umum mulai 20 Juni 2020, bersamaan dengan dibukanya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Setelah ditutup selama empat bulan, PP-Iptek kembali melayani pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan dan operasional yang ketat.

Direktur PP-Iptek, Mochammad Syachrial Annas mengatakan PP-Iptek kembali dibuka setelah diberlakukannya tatanan kenormalan baru atau new normal di saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Protokol kesehatan yang diterapkan PP-Iptek diharapkan bisa memberikan ketenangan bagi masyarakat yang mengunjungi PP-Iptek selama Pandemi Covid-19.

“Sejalan dengan protokol kesehatan yang diterapkan oleh TMII bagi pengunjung yang masuk ke TMII, PP-Iptek menyusun prosedur kesehatan dan operasional dalam berkunjung di masa Transisi Kenormalan Baru,” kata Syachrial di Gedung PP-Iptek, Area TMII, Jakarta pada Kamis (9/7/2020).

Syachrial menyatakan bahwa PP-Iptek sangat siap menerima pengunjung dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung penerapan protokol kesehatan. Dimulai dari penyediaan fasilitas di area luar parkir kendaraan, lobi, ruang konfirmasi kunjungan dan area dalam galeri PP-IPTEK.

“Prosedur kesehatan yang diterapkan PP-Iptek mengacu pada aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan protokol operasional berkunjung ke area publik dari Dinas Pariwisata dan ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” terangnya.

Kepala Sub Divisi Promosi dan Kerjasama PP-Iptek, Ika Mian Karlina menerangkan, penerapan protokol kesehatan dilakukan mulai dari parkir, masuk lobi sampai dengan galeri PP-Iptek dengan petunjuk yang jelas. Di area parkir telah disediakan 6 wastafel sistem injak bagi pengunjung yang baru turun dari kendaraan. PP-Iptek juga menyediakan 6 wastafel sistem sensor di area lobi.

Memasuki lobi PP-Iptek, pengunjung wajib menggunakan masker, mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun, dilakukan pengukuran suhu tubuh oleh petugas PP-Iptek. Selanjutnya, pengunjung diminta masuk ke dalam bilik disinfektan. “Disinfektan yang dipakai berbahan non alkohol sehingga aman bila terkena kulit,” terang Ika.

Pengukuran suhu tubuh bagi rombongan keluarga atau perorangan dilakukan menggunakan “thermo gun”. Kedepan PP-Iptek akan menyediakan “Thermal Cam” untuk pengunjung yang datang secara rombongan.

Pengunjung yang diperbolehkan memasuki area galeri PP-Iptek adalah pengunjung dengan suhu tubuh normal atau maksimal 37,3°C. Sementara, pengunjung yang suhu tubuhnya melebihi suhu 37,3°C akan diistirahatkan sejenak dalam ruang kesehatan selama 10-30 menit dan kemudian diukur kembali.

Apabila hasil pengukuran kedua masih menunjukan suhu tubuh diatas batas suhu normal maka akan dibawa ke klinik kesehatan TMII atau fasilitas kesehatan yang dirujuk TMII yaitu RSUD Cipayung, Puskesmas Cipayung, dan RS TK II Moh. Ridwan Meuraksa.

Pengunjung yang telah lolos semua prosedur diperkenankan membeli tiket di loket dan berdiri pada garis antrian yang tersedia dan tetap menjaga jarak dengan pengunjung lainnya. Pembayaran tiket masuk dapat dilakukan secara tunai dan non tunai.

Selama di dalam galeri PP-Iptek, pengunjung wajib mengikuti protokol operasional saat menggunakan alat peraga maupun menyaksikan demo sains. Pengunjung harus berdiri pada tanda-tanda yang tersedia pada masing-masing alat peraga dan area-area untuk melakukan percobaan sains. Apabila pengunjung ingin mendatangi wahana lainnya, naik atau turun tangga melalui jalur yang sudah diberi tanda.

Ketentuan-ketentuan tersebut juga berlaku bagi petugas PP-Iptek. Sebelum memasuki PP-Iptek, petugas harus melalui prosedur yang sama dengan pengunjung. Petugas PP-Iptek harus menggunakan “face shield’ dan sarung tangan selama berinteraksi dengan pengunjung. Petugas tidak disarankan berdiri terlalu dekat atau minimal berjarak 1 meter dari pengunjung.

Sarana dan prasarana yang disajikan PP-Iptek seperti alat peraga dan fasilitas lainnya juga dibersihkan dengan penyemprotan cairan disinfektan 2 kali sehari, siang hari dan sore hari setelah tutup galeri. Sementara alat peraga dan alat pertunjukan sains dibersihkan dengan cairan disinfektan sewaktu-waktu saat alat tersentuh tangan pengunjung.

Ika memastikan cairan disinfektan yang digunakan PP-Iptek terbuat dari bahan yang tidak mengandung alkohol sehingga aman bagi pengunjung. PP-Iptek juga menyediakan 16 titik cairan “hand sanitizer” di area dalam galeri maupun area-area publik lainnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author