Indonesia Perkuat Kapabilitas Nasional Teknik Uji Tak Merusak Berbasis Nuklir

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Indonesia berhasil memperkuat kapabilitas nasional teknik non-destructive testing (NDT) atau uji tak merusak berbasis nuklir. NDT merupakan metode pengujian terhadap suatu material atau komponen dari suatu instalasi, tanpa melakukan perusakan terhadap benda atau objek yang dilakukan pengujian.

Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan bertajuk “Harmonization of National Programs for Development and Application of Advanced NDT Techniques” di Gedung B.J. Habibie, Jakarta pada Senin (21/8/2023)

Pertemuan ini merupakan kolaborasi BRIN dengan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA). Pertemuan membahas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di tingkat nasional oleh negara-negara anggota IAEA untuk pengembangan dan penerapan teknik uji tak merusak tingkat lanjut (advanced NDT).

“Indonesia telah meningkatkan infrastruktur radiografi, baik metode konvensional maupun NDT tingkat lanjut melalui radiografi digital. Selain infrastruktur, Indonesia juga telah menetapkan beberapa standar nasional teknik radiografi dan teknik lainnya,” ungkap Octavian.

Pada 2017, Indonesia juga membentuk skema sertifikasi dan kualifikasi teknik radiografi yang diakreditasi oleh KAN, dan diakui secara internasional.

“Melalui pertemuan ini, kami terus memperkuat dukungan dan kolaborasi dengan IAEA melalui proyek Regional Cooperative Agreement (RCA), terutama untuk membentuk Badan Sertifikasi Nasional untuk seluruh teknik NDT, termasuk peningkatan kapasitas teknik NDT tingkat lanjut,” katanya.

Octavian menegaskan, teknik NDT telah memainkan peran penting dalam industri untuk kontrol kualitas, penjaminan kualitas, dan pemantauan integritas atau penjaminan mutu pada industri/pabrik di Indonesia.

“Saya meyakini, NDT memainkan peranan penting dalam industri, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Karena itu, NDT sebagai aplikasi nuklir di bidang industri telah dipilih sebagai topik prioritas dalam Proyek RCA,” ungkapnya.

Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama, Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi (PRTPR) BRIN, Roziq Himawan mengatakan bahwa BRIN sudah memiliki fasilitas dan melakukan layanan uji tak rusak untuk industri di Indonesia. BRIN juga mengembangkan teknologi NDT menggunakan radiasi.

“Di BRIN Pasar Jumat (Kawasan Sains dan Teknologi/KST Siwabessy, Jakarta) ada peralatan-peralatan NDT baik yang konvensional-masih menggunakan negatif film, maupun digital. BRIN juga melakukan layanan pengujian, terutama untuk industri-industri di Indonesia,” terangnya.

Roziq menjelaskan bahwa uji tak merusak merupakan pengujian yang dilakukan terhadap suatu objek seperti komponen suatu industri, instalasi PLTU atau pabrik petrokimia, dan lain-lain. Pengujian itu dilakukan tanpa merusak objek.

Jika diibaratkan, uji tak merusak itu seperti teknik radiografi atau x-ray di rumah sakit. Pasien tidak merasakan apa-apa saat diperiksa menggunakan x-ray. “Kalau di dalam industri, produk itu dilakukan pengujian tanpa melakukan rusak,” imbuhnya.

Roziq menekankan, personil yang terkualifikasi dan standar prosedur menjadi dua hal penting dalam pemanfaatan NDT.

“Yang pertama orangnya harus tersertifikasi dan terkualifikasi. Kedua, prosedurnya, bagaimana cara melakukannya, dan bagaimana kriteria keberterimaannya. Untuk radiografi sudah established sejak 2017, baik sertifikasi personilnya, maupun untuk standar prosedur, dan kriteria keberterimaannya,” ungkapnya.

Industri yang memanfaatkan teknik NDT, di antaranya industri petrokimia, minyak dan gas, alat berat, hingga industri komponen kecil seperti ponsel. “Dengan radiografi, untuk memeriksa kondisi di dalam HP misalnya, tanpa melakukan bongkar, bisa dilihat secara dua maupun tiga dimensi,” katanya.

Roziq menambahkan, layanan pengujian dengan NDT bisa dilakukan di lapangan atau benda yang akan diuji dibawa ke BRIN. Yang bisa dilakukan onsite antara lain dengan menggunakan pesawat x-Ray dan radioisotop dengan energi rendah.

Misalnya, pembangunan pipeline untuk menyalurkan minyak dan gas milik Pertamina atau PGN. “Sambungan-sambungannya harus diuji dengan NDT,” katanya.

Namun, jika komponen industrinya besar seperti manufaktur alat berat, bebernya, maka membutuhkan radioisotop dengan energi tinggi, sehingga dilakukan pengujian di BRIN KST Siwabessy.

Sebagai informasi, pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari 17 negara regional Asia-Pasifik, yaitu Indonesia, Bangladesh, China, Fiji, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, New Zealand, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Selain itu, pertemuan ini dihadiri perwakilan IAEA, Gerardo Antonio Maghella Seminario. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author