Menristek Dorong Perguruan Tinggi Berkontribusi dalam Pengembangan Industri Nasional

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Visi jangka panjang Indonesia pada tahun 2045 adalah mempunyai cita-cita ketika merayakan 100 tahun kemerdekaan sebagai negara maju dengan pendapatan tinggi (high income) . Untuk menjadi negara maju, maka diperlukan terobosan melalui inovasi.

Hal itu dikemukakan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam webinar yang digelar Universitas Telkom bertema Indonesia Maju Berbasis Riset dan Inovasi Nasional; Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Industri Nasional (5/8/2020).

Sektor industri manufaktur tetap menjadi yang terdepan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Di dalam pengembangan industri manufaktur, diperlukan terobosan untuk peningkatan daya saing yang berbasis inovasi.

“Inovasi dapat dilakukan pada setiap tahapan litbangjirap (penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan), untuk menghasilkan produk inovasi unggul. Perlu perubahan paradigma (mindset) dari semua lini untuk menjadi innovation based economy – negara yang berbasis inovasi,” terang Menteri Bambang.

Penekanan program-program kebijakan dan instrumen kebijakan (dana-dana insentif) Kemenristek/BRIN dalam lima tahun ke depan, akan mengarah pada implementasi triple helix (ABG –Academicians-Business-Government) yang merupakan sinergi antara litbang (perguruan tinggi, litbang Kementerian dan Lembaga, Industri, dan Pemerintah).

Menteri Bambang menambahkan, hal penting dari karakter penelitian dan inovasi adalah pola pikir baru, perilaku baru, serta budaya dan cara kerja yang baru. Tiga hal tersebut dapat dilakukan dalam pembelajaran berbasis riset dan inovasi.

Contoh triple helix dalam pencegahan Covid-19 yang telah dilakukan adalah melibatkan konsorsium riset dan inovasi antara lain dari berbagai Lembaga Penelitian non Kementerian (LPNK), perguruan tinggi, industri, Kemenkes, KemenBuMN, Kemenperin, pihak swasta; yang bersinergi bersama dalam arahan Kemenristek/BRIN. Sehingga dalam waktu cepat dapat menghasilkan beberapa produk inovasi seperti antara lain PCR Test Kit, Rapid Test, Autonomous UVC Mobile Robot, Convalescence Serum, Sistem Artificial Intellegence untuk Deteksi Covid-19, Imunomodulator, Mobile Lab BSL-2, Ventilator, dan Powered Air Purifying Respirator.

Sebagai penutup, Menteri Bambang menyampaikan perubahan yang akan dan telah terjadi di banyak bidang, dalam era pasca Covid-19 akan mengubah paradigma ekonomi yang akan beradaptasi dengan kebiasaan dan peraturan baru di bidang teknologi (contactless everything), human behaviour (immune certifications), dinamika industri, (disruption supply chain), geopolitik (protectionism), regulasi (undang-undang privasi baru) dan makro ekonomi (limited access to capital).

Menteri Bambang menyampaikan 10 tren teknologi selama pandemi, yaitu seperti belanja online, hiburan daring, pembayaran digital, supply chain 4.0, teleworking (work from home), 3D printing, telemedicine, robot dan drone, tele-education dan training, serta teknologi 5G dan ICT. Semuanya akan mengarah ke digitalisasi ekonomi.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author