Ekspedisi Widya Nusantara 2014: Ungkap Potensi Perairan Timur Indonesia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali menyelenggarakan Ekspedisi Widya Nusantara 2014.  Sebanyak 41 peneliti dan mahasiswa ikut dalam ekspedisi yang dilepas di Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (14/11).

Pelepasan ekspedisi dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof. M. Nasir, Ph.D. Ekspedisi Widya Nusantara 2014 akan berlangsung selama 34 hari menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VIII.  Ekspedisi ini akan mengungkap potensi perairan Laut Sulawesi dan kawasan timur Indonesia.

Dikenal sebagai penghubung dua samudera. perairan Indonesia merupakan satu-satunya pintu bagi dua samudera di daerah tropis yang memainkan peranan penting bagi sirkulasi lautan global. Perbedaan tinggi muka laut antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik menjadikan perairan dalam kepulauan Indonesia mendapatkan aliran massa air dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia. Aliran ini dikenal dengan nama Arus Lintas Indonesia (ARLINDO).

ARLINDO membawa massa air laut dalam yang kaya akan oksigen, zat hara, serta berperan penting dalam distribusi dan migrasi biota laut di perairan Indonesia. Penelitian pola sirkulasi ARLINDO dari pintasan timur akan memberikan pemahaman mengenai peran perairan Indonesia yang turut mengendalikan dinamika iklim global.

“Terkuantifikasinya dengan baik jumlah massa air yang memasuki perairan Indonesia menjadi informasi yang penting bagi pengembangan model oseanografi dan perubahan iklim global yang lebih presisi, sehingga bermanfaat dalam langkah mitigasi,” ungkap Kepala LIPI, Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain.

Ekspedisi ini menurut Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dr. Ir. Zainal Arifin M.Sc bertujuan mengungkap potensi perairan laut Sulawesi yang belum banyak terjamah oleh penelitian laut dalam di Indonesia.

Selain itu, ekspedisi ini akan melakukan kajian sirkulasi dan ekosistem perairan Indonesia di bawah pengaruh variabilitas Samudera Pasifik dengan rute dari perairan dangkal (1.000 m) Laut Flores/Laut Banda bagian barat, hingga laut Maluku yang menjadi salah satu pintasan ARLINDO.

 

Ekspedisi ini melibatkan 41 peneliti dan mahasiswa dari Puslit Oseanografi LIPI, Puslit Geoteknologi LIPI, Puslit Biologi LIPI, UPT Loka Konservasi Biota Laut Bitung, Istitut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi Bandung.  LIPI juga melibatkan peneliti dari Institute of Oceanology-Chinese Academy of Science (IOCAS) dan Korean Institute of Ocean Science and Technology (KIOST).  sumber www.lipi.go.id

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author