BRIN Gunakan Teknik Nuklir untuk Keberlangsungan Sumber Air Bersih

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggunakan teknik pemodelan nuklir menggunakan isotop dan radioaktif untuk menelusuri pergerakan air dalam siklus hidrologi. Teknik pemodelan nuklir ini digunakan untuk memperbaiki manajemen sumber air bersih.

Karena itu, Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN melalui Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi (PRTPR) bersama Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) menggelar Regional Training Course (RTC) on Mixing Models of Tracers and Complementary Approaches to Apportion Sources of Contaminants in Groundwater, di Jakarta pada Senin (28/08/2023).

Kepala ORTN BRIN Rohadi Awaluddin mengatakan air mineral merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan. Namun, air yang layak dikonsumsi secara keseluruhan di bumi hanya 2,5 persen. Di beberapa tempat aksesibilitas untuk mendapatkan air bersih sangat sulit.

Hal ini diperparah dengan naiknya populasi yang cepat, sehingga menjadi tidak seimbang. Ancaman kontaminasi terhadap sumber air bersih sangat tinggi, serta perubahan iklim memengaruhi keberadaan dan kualitas sumber air bersih.

Teknik isotop hidrologi dapat mengatasi masalah ini. Pencampuran model tekniknya dipadukan dengan klasik studi hidrogeologi dan hidrokimia, memungkinkan penilaian permukaan air tanah interaksi air, kerentanan air tanah terhadap polusi dan eksploitasi berlebihan, penentuan daerah pengisian air tanah, dan asal air dan usia.

Pada kesempatan ini, Rohadi menjelaskan ada empat lokasi riset terkait teknologi nuklir dan reaktor, yakni di Pasar Jumat, Serpong (Tangerang Selatan) dengan kapasitas reaktor nuklir 30 Megawatt, Bandung 2 Megawatt, Yogyakarta 100 Kilowatt, serta Politeknik Nuklir yang juga ada di Yogyakarta.

Ketua Pelaksana Tri Retno Dyah Larasati mengatakan, kegiatan ini dihadiri 16 partisipan dari 10 negara. Kegiatan ini menghadirkan ahli dari IAEA yang bertugas menjadi mentor yakni Zhonghe Pang dan Chidambaram Sabarathinam.

“Pada kegiatan ini pula, ada visitasi ke perusahaan air mineral di Lido, Sukabumi, dan laboratorium nuklir di BRIN Pasar Jumat,” ujarnya. Retno mengapresiasi para peserta yang telah mengedukasi serta berkontribusi mengenai bahaya pencemaran industri, pertanian, biogenik alam, dan air.

Saravana Kumar dari IAEA menjelaskan, kehadiran praktisi nuklir dan manajemen air hadir memberikan pelatihan. Kumar juga memberikan apresiasi kepada Ketua Pelaksana, serta BRIN yang telah mengundang pelatihan berskala regional ini.

“IAEA bertanggung jawab untuk berbagi desain proyek. Kami mengapresiasi terus kepada peserta yang hadir dan BRIN,” tutupnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author