UGM Menjadi Pusat Unggulan Dunia

Universitas Gadjah Mada (UGM) ditetapkan sebagai World Center of Excellence on Landslide Disaster Risk Reduction periode 2014 – 2017. Penetapan UGM sebagai Pusat Unggulan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana Longsor diberikan oleh UNESCO beserta United Nation International Strategy on Disaster Reduction (UN-ISDR) dan International Program on Landslides(IPL).

Penghargaan ini diserahkan oleh Directorate General UNESCO pada 3 Juni 2014 di China National Convention Center, Beijing. “Dengan demikian, UGM masuk dalam daftar 15 Pusat Unggulan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana Longsor. UGM menduduki posisi tiga terbesar bersama Italia dan Jepang,” kata Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.

Menurut Dwikorita, penetapan UGM sebagai pusat unggulan dunia melalui proses seleksi ketat karena melibatkan panel ahli independen dari UNESCO dan UN-ISDR. Penilaian itu berdasarkan inovasi program dan manfaatnya pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat.

“Para panel ahli menilai UGM berhasil mengembangan teknologi berbasis kearifan lokal yang melibatkan partisipasi masyarakat. Tidak hanya itu, inovasi teknologi tepat guna yang diaplikasikan di masyarakat dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan industri. Salah satunya, teknologi untuk mendeteksi dini bencana longsor,” ujar peneliti alat deteksi longsor UGM ini.

Dwikorita menuturkan, riset yang dilakukan bersama Teuku Faisal Fathani, M.T., Ph.D., dimulai sejak 2004. Riset ini telah menghasilkan 5 paten dan hasil riset dipublikasikan dalam beberapa Jurnal ilmiah internasional, serta menghasilkan 3 Doktor, 10 master serta 10 sarjana.

Uji coba penerapan hasil riset di lapangan sudah dilakukan sejak tahun 2008. Diawali melalui program KKN PPM di berbagai lokasi rawan longsor antara lain di Jawa Timur (Situbondo), Jawa Tengah (Karanganyar, Banjarnegara, Boyolali, dan Cilacap), Jawa Barat  (Ciwidey, Kamojang, Karaha Bodas), dan Sumatera Barat (Padang Pariaman, dan Agam). Progam KKN tersebut melibatkan mahasiswa UGM, Universitas Andalas, Montpellier Perancis, Kyoto University Jepang, dan San Diego State University USA.

Dwikora mengungkapkan, mulai tahun 2009 teknologi hasil riset ini telah dikembangkan secara manual real maupun real-time untuk diterapkan di industri. “Teknologi itu diterapkan di areal pertambangan di Kalimantan, Sulawesi Tenggara, dan Myanmar, serta 60 titik pada delapan lapangan panas bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Faisal Fathani menuturkan bahwa riset pengembangan teknologi dan sistem mitigasi bencana longsor ini akan terus dikembangkan dengan pendekatan Socio-Engineering dengan bekerja sama dengan Asia Pacific Disaster Risk Reductionand Resilience (APDR3), University of Hawaii dan Asia Pacific Disaster Center (APDC).

 

“Pengembangan teknologi ini akan dilakukan untuk mengintegrasikan sistem pemantauan dan deteksi dini yang sudah ada di tingkat lokal di pedesaan ke sistem nasional dan regional di Asia Tenggara dan Asia Pasifik,” pungkasnya. Sumber ugm.ac.id

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author