Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan berdasarkan perhitungan statistik dan pertimbangan terhadap perkembangan dinamika atmosfer dan laut diperkirakan awal musim kemarau 2011 terjadi pada Juni dan Juli.
Daerah-daerah yang diperkirakan mengalami awal musim kemarau pada Juni dan Juli adalah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat.Bahkan beberapa daerah di provinsi itu sudah memasuki musim kemarau sejak Maret lalu.
Daerah yang paling awal mengalami musim kemarau tersebut meliputi Bondowoso bagian utara, Situbondo, sebagian besar Banyuwangi. Sementara daerah lainnya yang masuk dalam wilayah Zona Musim (ZOM) akan memasuki kemarau pada Juni dan Juli bahkan beberapa daerah musim kemaraunya baru terjadi pada Agustus 2011.
Sifat musim kemarau tahun ini diperkirakan tidak terlalu kering atau cenderung normal. Hal itu berdasarkan pantauan terhadap fenomena Dipole Mode (DM) yang berpengaruh terhadap kondisi hujan di wilayah barat Indonesia sampai akhir Mei 2011 berada pada kondisi netral. Hal ini mengindikasikan meski kemarau namun tidak terlalu berpengaruh secara signifikan terhadap curah hujan di Indonesia bagian barat.
Menghadapi musim kemarau kali ini, Kepala BMKG Sri Woro mengatakan agar masyarakat khususnya pengelola waduk tidak boros dalam menggunakan air. “Waduk di Jawa dan Sumatara, jangan boros-boros pakai airnya. Karena debit air akan berkurang ,” ujarnya.
Selain itu lanjut Sri Woro ada beberapa daerah yang harus waspada terhadap potensi kebakakaran akibat musim kemarau.Khususnya Sumatera dan Kalimantan yang memiliki potensi kebarakannya cukup banyak.
Prakiraan musim kemarau ini menurut Sri Woro bisa dijadikan acuan pihak yang bekepentingan seperti pertanian dan perikanan. ***