BRIN Dorong Pemanfaatan Data SAR untuk Pemantauan Lingkungan dan Keamanan Nasional

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mendorong pemanfaatan teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR) dalam berbagai sektor strategis di Indonesia.

Dalam seminar dan workshop bertajuk “Pemantauan Lingkungan dan Keamanan Nasional Menggunakan Teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR)”, di Jakarta, Rabu (19/2/2025), para ahli membahas potensi besar teknologi ini dalam mendukung riset, inovasi, dan keamanan nasional.

Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) BRIN, Budi Prawara menegaskan bahwa data SAR berperan penting dalam berbagai bidang, seperti pemantauan deformasi lahan, analisis penurunan tanah, deteksi tumpahan minyak, hingga pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana.

“Dengan teknologi ini, kita dapat meningkatkan akurasi dan efektivitas dalam berbagai riset strategis,” ujarnya.

Peneliti Pusat Riset Geoinformatika BRIN, Rahmat Arief menjelaskan SAR memiliki aplikasi luas dalam mitigasi bencana, pemantauan lingkungan, serta keamanan nasional. Dengan keunggulannya yang dapat menembus awan dan beroperasi di segala kondisi cuaca, SAR menjadi solusi efektif dalam deteksi perubahan lahan, monitoring kebakaran hutan, serta analisis penurunan tanah di wilayah pesisir.

Namun, dia menyoroti tantangan dalam pemanfaatan teknologi ini, seperti aksesibilitas data resolusi tinggi, keterbatasan infrastruktur pengolahan, serta kebutuhan tenaga ahli yang kompeten. Oleh karena itu, BRIN terus mendorong penguatan kerja sama dengan mitra internasional dan sektor swasta, serta pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam analisis data SAR.

Manajer Presales Synspective, Elizabeth Wong mengungkapkan, SAR memiliki keunggulan dalam kondisi cuaca ekstrem. Menurutnya, SAR memungkinkan pemantauan wilayah luas tanpa terhalang oleh awan atau kegelapan, sehingga dapat memberikan data yang akurat dalam situasi darurat seperti banjir dan gempa.

Dia menyebut manfaat SAR dalam mendeteksi aktivitas illegal, seperti penambangan liar dan perubahan penggunaan lahan.

Dalam sesi praktik, Yee Jun Yi dan Elizabeth Wong mendemonstrasikan cara menganalisis data SAR untuk memantau perubahan lingkungan dan pergerakan tanah. Teknologi ini dapat membantu pemerintah dan peneliti dalam memahami tren perubahan lingkungan serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam.

Budi menekankan bahwa kerja sama antara BRIN dan Synspective menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan teknologi SAR untuk mendukung penelitian nasional.

“Kolaborasi ini memungkinkan eksplorasi manfaat data SAR secara lebih optimal, membuka peluang inovasi baru, serta memperkuat kapasitas penelitian nasional dalam bidang geoinformatika,” kata Budi.

Synspective berkomitmen mendukung pemanfaatan data SAR di Indonesia melalui satelit StriX, yang mampu menyediakan pencitraan resolusi tinggi dengan waktu pemrosesan cepat.

“Kerja sama antara sektor swasta, akademisi, dan pemerintah akan mempercepat adopsi teknologi ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas dalam berbagai sektor, termasuk mitigasi bencana dan pembangunan berkelanjutan,” ucap Wong.

Workshop ini menegaskan pentingnya integrasi teknologi SAR dalam strategi pemantauan nasional. Dengan kolaborasi antara BRIN dan Synspective, diharapkan teknologi ini semakin dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan serta meningkatkan ketahanan nasional terhadap bencana dan ancaman lingkungan. (Sumber: brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author