Produk Otomotif Harus Jalani Uji Elektromagnetik

Produk industri otomotif yang akan dipasarkan terlebih dahulu harus menjalani uji kualitas, keamanan dan keselamatan menggunakan standar yang berlaku. Salah satu standar pengujiannya adalah Electromagnetic Compatibility (EMC). EMC adalah kemampuan suatu peralatan atau sistem untuk beroperasi secara normal di lingkungan elektromagnetik tanpa terpengaruh ataupun menghasilkan interferensi terhadap lingkungannya.

Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2 SMTP LIPI) bersama Masyarakat EMC Indonesia telah mengembangkan riset teknologi pengujian elektromagnetik. Hasil riset tersebut dipaparkan dalam sebuah seminar bertajuk “Electromagnetic Compatibility (EMC) for Avionics and Electric Vehicles” di Gedung Graha Widya Bakti, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Senin, 8 Juni 2015.

Seminar ini merupakan salah satu upaya agar produk-produk Indonesia khususnya bidang otomotif, elektronika dan yang terkait dapat bersaing di pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diberlakukan pada tahun ini.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Prof. Dr. Bambang Subiyanto berharap, seminar ini dapat memberikan masukan-masukan hasil riset yang berharga bagi teknologi pengujian elektromagnetik di Indonesia. “Setiap teknologi pengujian produk pasti menggunakan teknologi pengujian khusus. Untuk bidang otomotif, teknologi pengujian EMC menentukan layak atau tidak sebuah produk otomotif dipasarkan secara bebas,” ungkapnya.

Kepala P2 SMTP LIPI, Dr. R Harry Harjadi, M.Sc. menambahkan hasil-hasil riset terbaru terkait EMC akan berpengaruh dalam pengembangan industri angkutan darat, laut, dan udara di Indonesia. “Industri kedirgantaraan Indonesia jua akan dibangkitkan kembali. Tentunya riset pengujian EMC akan dibutuhkan,” imbuhnya.

Menurut Harry, Masyarakat EMC Indonesia yang berada di bawah koordinasi P2 SMTP LIPI berupaya menjembatani berbagai kepentingan terkait pengujian elektomagnetik untuk mencari permasalahan EMC yang dihadapi saat ini. “Para pihak yang terlibat, terutama peneliti bisa mendiseminasikan hasil penelitiannya, regulator dapat menyosialisasikan kebijakannya, dan industri bisa memanfaatkan hasil penelitian dan juga penerapan kebijakan yang pas,” paparnya.

Seminar EMC menghadirkan berbagai pakar dari Eropa, Korea, Balai Teknik Penerbangan Kementerian Perhubungan, dan para praktisi otomotif. Muara akhirnya, diharapkan pula para pengguna teknologi pengujian EMC seperti industri elektronika, otomotif, akademisi terkait, kalangan penguji di laboratorium dapat memanfaatkan segala hasil riset EMC.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author