Jakarta, Technology-Indonesia.com – Beberapa waktu lalu, Kebun Raya Indrokilo Boyolali mendapatkan penghargaan terbaik dalam pembangunan dan pengelolaan kebun raya daerah se-Indonesia. Capaian ini tidak lepas dari komitmen kuat Pemerintah Kabupaten dan pembinaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah pada Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID) BRIN, Lukman Shalahuddin mengungkapkan, BRIN selaku pembina pembangunan kebun raya di Indonesia memberikan apresiasi kepada para pengelola Kebun Raya Daerah.
Berdasarkan komitmen dan konsistensi yang kuat dalam menjalankan fungsi-fungsi kebun raya, salah satunya Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Jawa Tengah.
“Praktek baik ini akan diformulasikan agar menjadi benchmark model pengelolalan, dan bisa diimplementasikan di daerah lain. Diharapkan dapat menjadi pengungkit ekosistem riset dan inovasi daerah. Untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan,” ungkap Lukman saat mengunjungi Kebun Raya Indrokilo Boyolali, di Boyolali Jawa Tengah pada Rabu (24/5/2023).
Sampai saat ini terdapat 51 kebun raya di Indonesia. Kebun raya tersebut terdiri dari 5 kebun raya yang dikelola oleh BRIN, 41 dikelola Pemerintah Daerah, 3 dikelola Perguruan Tinggi, dan 1 dikelola BUMN, serta1 dikelola swasta.
Kepala UPT Kebun Raya Indrokilo, Lilik Tri Wahyuni menerangkan tentang pelaksanaan seluruh fungsi kebun raya yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan.
“Untuk fungsi konservasi dan pendidikan telah berjalan baik. Sedangkan fungsi penelitian masih di level mahasiswa dalam rangka melakukan penelitian tugas akhir, ataupun praktek kerja lapangan. Sayangnya, untuk kapasitas SDM, baik kuantitas maupun kualitasnya masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Kebun Raya Indrokilo Boyolali Jawa Tengah memiliki luas 9 Ha untuk konservasi tumbuhan-tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur. Diharapkan menjadi keunggulan komparatif Kebun Raya Indrokilo Boyolali. Jumlah koleksi sebanyak 1.683 spesimen dan 368 spesies.
Kebun Raya ini memiliki 7 icon yaitu: Gerbang Pasingsingan, Bahtera Nabi Nuh, Air Terjun Niagara, Monumen Sosro Birowo, Ecological House, Labirin, dan Menara Pandang. Di sisi lain, Kebun Raya Indrokilo terletak di Kabupaten Boyolali yang dikaruniai letak geografis yang sangat baik.
Membentang luas di sebelah timur laut gunung Merapi, dekat dengan berbagai tempat wisata ternama, seperti Kota Surakarta, Yogjakarta, Magelang dan Salatiga. Tambahan lagi dilalui Tol Trans-Jawa, dan dekat dengan Bandara Adi Sumarmo. Hal-hal tersebut dapat menguatkan peluang kunjungan.
Dalam sejarahnya, Kebun Raya Indrokilo Boyolali diinisiasi melalui visi Bupati periode 2010-2021 Seno Samudro Dia bercita-cita kebun raya ini selain untuk meningkatkan investasi juga untuk menjaga lingkungan. Mempertahankan sumber-sumber air melalui konservasi tanaman, dan melestarikan budaya Jawa.
Pada 2015 ditindaklanjuti dengan usulan pendirian kepada LIPI saat itu, dan akhirnya dapat diwujudkan pada 3 Mei 2019. Diperkuat dengan Peraturan Bupati Boyolali no.91 Tahun 2022 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Kebun Raya Indrokilo. Visinya menjadi kebun raya terkemuka di dunia, dalam bidang konservasi tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur, untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. (Sumber brin.go.id)