Kementerian BUMN berencana mengembangkan sorgum pada lahan seluas 15000 ha di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sumba dan Banyuwangi. Untuk menggali potensi sorgum di Indonesia tersebut beberapa waktu lalu telah dilakukan diskusi bersama Kementerian BUMN dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Deputi Kelembagaan Iptek, Benyamin Lakitan, pada kesempatan itu mengingatkan agar pengembangan sorgum dilakukan secara tepat dan proporsional sehingga layak secara teknis, ekonomi dan sosial sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti pada saat mengembangkan jarak pagar sebagai biodiesel.Â
Rencana pengembangan sorgum harus dimulai dengan menghitung kebutuhan di hilir yaitu untuk pangan atau pakan, kemudian disusun kebutuhan pabrik pengolahan sorgum, kebutuhan benih dan sarana produksi.
Di sisi lain, produksi sorgum di Indonesia masih terbatas karena produktivitas sorgum yang masih rendah karena mayoritas petani belum menggunakan varietas unggul. Terbatasnya produksi sorgum juga disebabkan belum berkembangnya industri pascapanen dan pengolahan sorgum yang mengolah biji dan batang sorgum menjadi produk pangan, pakan. Serta belum berkembangnya permintaan/pasar biji sorgum atau tepung sorgum sebagai bahan pangan karena bertumpu pada beras.
Untuk kepentingan tersebut Kementerian BUMN berkonsultasi dengan ahli sorgum dari berbagai lembaga litbang untuk penyusunan rencana pengembangan sorgum di Indonesia. Untuk mengetahui lebih jauh tentang sorgum ini diskusi melibatkan 53 peserta yang mewakili unsur akademisi, pebisnis dan pemerintah. Banyaknya pihak yang menjadi peserta diskusi sorgum ini menunjukkan potensi yang besar pada sorgum.
Sebelumnya riset untuk pengembangan sorgum sudah dilakukan oleh sejumlah lembaga litbang dalam negeri antara lain Balitbang kementerian Pertanian, BPPT, LIPI, BATAN, IPB, UNILA, UNPAD, UNHAS dan telah menghasilkan beberapa varietas unggul sorgum dan teknologi pengolahan sorgum menjadi aneka produk pangan, pakan, dan bioetanol. Tanaman sorgum juga cocok untuk lahan suboptimal yang masih banyak tersebar di Indonesia.
Seperti diketahui sorgum tanaman berasal afrika dikenal memiliki sejumlah keunggulan antara lain tahan terhadap kekeringan, tahan terhadap hama penyakit, mudah dibudidayakan dan setelah dipanen menghasilkan biji sorgum yang dapat dimanfaatkan untuk pangan atau pakan serta batangnya untuk pakan, gula atau bioetanol.