Habis BBM, Terbitlah EBT

Pemerintah terpaksa mengimpor minyak bumi dalam jumlah cukup besar untuk kebutuhan pembangunan nasional. Hal itu disebabkan cadangan sumber energi fosil Indonesia terbatas tidak seperti negara Amerika serikat, Rusia, Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arabia.

Dengan makin menipisnya cadangan energi fosil serta adanya kenyataan bahwa pemakaian energi fosil menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Maka sudah seharusnya menggalakkan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan yang dimiliki dan melimpah yang ada di Indonesia seperti tenaga matahari, panas bumi dan air juga lautan. Sumber-sumber tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik. 

Indonesia juga berpotensi menjadi salah satu produsen energi nabati (bioenergy) terbesar di dunia karena tersedianya lahan luas dan jenis-jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak nabati. Dengan begitu, Indonesia diperkirakan mampu menghasilkan biodiesel dan bio etanol yang dapat menggantikan atau mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak di masa datang.

Dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan tersebut terlihat dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No.6/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN). Kebijakan itu telah menetapkan target pemanfaatan energi bersih dan terbarukan sebesar 17 persen dari total baruan energi nasional pada 2025. Target ini akan diperbarui melalui penetapan KEN yang telah disiapkan oleh Dewan Energi Nasional dengan jumlah target pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 25 persen dari jumlah bauran energi nasional (BEN) pada tahun 2025

Selain itu kebijakan harga energi baru terbarukan yang disebut Feed in Tariff (FIT) untuk biomasa sudah dikeluarkan melalui Peraturan Menteri ESDM No.4/2012 tentang harga pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dari Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah atau kelebihan tenaga listrik.

Segala sesuatu mengenai perkembangan energi baru terbarukan tersebut yang menggerakkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Indonesia EBTKE CONEX 2012 Conference dan Exhibition di Jakarta International Convention Center (JICC) mulai 17-19 Juli. Perhelatan ini menggandeng Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan seluruh pemangku kepentingan bidang energi baru terbarukan.

Indonesia EBTKE Conex 2012 juga menggelar beberapa kegiatan terkait energi baru terbarukan. Kegiatan itu antara lain berupa pameran, lomba karya tulis tentang energi baru terbarukan yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Pameran ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada publik tentang manfaat strategis dan prospek pengembangan energi baru terbarukan nasional di masa datang. Pameran diikuti lebih dari 75 perusahaan nasional dan internasional bidang energi baru terbarukan yang memamerkan produk dan pencapaian masing-masing pengembangan energi baru terbarukan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author