Menjelang 200 Tahun Kebun Raya Bogor

Dalam usia ke 197 pada Senin (19/5), Kebun Raya Bogor tetap berkomitmen melakukan konservasi dan pendayagunaan tumbuhan. Kebun Raya Bogor terbukti mampu melewati berbagai tantangan dan dinamika zaman.

Peringatan ulang tahun kali ini mengambil tema “3 Years to Bicentenary: Plant and People in Harmony” yang menitikberatkan pada upaya harmonisasi manusia dan alam, khususnya pengelolaan tumbuhan.”

Kebun Raya Bogor berada dibawah pengelolaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan nama Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.  Sejak didirikan pada 1817 oleh C.G.L Reindwardt, Kebun Raya Bogor berperan penting dalam upaya pelestarian berbagai jenis tumbuhan endemik dan bernilai ekonomi tinggi yang di habitat alaminya telah sangat terancam atau bahkan telah punah.

“Sejarah panjang Kebun Raya Bogor dalam mengintroduksi tanaman-tanaman berpotensi ekonomi telah menjadi bagian penting dalam upaya pendayagunaan tumbuhan,” jelas Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim. Upaya konservasi tumbuhan dalam bentuk kebun raya, lanjut Lukman, telah diakui menjadi salah satu best practicedalam pengelolaan keanekaragaman tumbuhan dunia.

Menurut Lukman, Kebun Raya Bogor menjadi tempat pertama kali kelapa sawit dikoleksi dan diteliti, dan akhirnya menjadi salah satu komoditas penting Indonesia dan bahkan dunia. “Di Kebun Raya Bogor ini jugalah hormon pertumbuhan tanaman, yaitu hormon auksin, diteliti dan dikenali, dan akhirnya menjadi bahan bioaktif yang bermanfaat dalam dunia pertanian dan lingkungan,” paparnya.

Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya mengamanatkan LIPI untuk melakukan pembinaan dan pengawasan teknis atas pembangunan kebun raya. “LIPI berperan menjalankan fungsi koordinatif serta memberikan asistensi substansial terutama yang terkait dengan aspek konservasi ex situ dan perkebunrayaan,” terang Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Dr. Didik Widyatmoko.

Dalam momen tersebut, diluncurkan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Aeschynanthus Sudjana Kasan dan Begonia “Lovely Jo”. Aeschynanthus Sudjana Kasan atau Bunga Lipstik SoeKa merupakan varietas baru yang dihasilkan di Kebun Raya Bogor. Bunga ini merupakan hasil silangan antara dua spesies Aeschynanthus hasil eksplorasi yang dikonservasikan secara ex situ di Kebun Raya Bogor.

Sedangkan Begonia “Lovely Jo” merupakan hasil persilangan dari Begonia puspitae dan Begonia pasamanensis. Setelah melalui serangkaian uji coba BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil), varietas tersebut telah mendapatkan hak PVT dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian pada 29 November 2013.

Selain dihadiri oleh jajaran LIPI, peringatan HUT ke-197 Kebun Raya Bogor juga dihadiri oleh Pemerintah Kota Bogor, beberapa perwakilan pemerintah daerah yang memiliki kerjasama dengan LIPI, serta para sesepuh peneliti yang pernah mengabdi untuk pengembangan Kebun Raya Bogor. Sumber Humas LIPI

 

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author