Technology-indonesia.com – Biji kakao tak hanya bisa diolah menjadi cokelat, permen, serta kue. Ditangan sekelompok mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), biji kakao disulap menjadi sabun relaksasi.
Sabun berlabel Choco Ginger Soap ini dibuat oleh Isnu Astuti, Nandya Candra, Yuyun Yuliarti, dan Inas Nur Hayati. Keempat mahasiswa ini memanfaatkan biji kako afkir yang kurang bernilai dan berdaya guna menjadi produk bernilai ekonomis.
Isnu mengatakan ide pembuatan sabun berawal dari kepihatinannya terhadap banyaknya kakao afkir yang dihasilkan petani kakao di daerah Kulon Progo. Biji kakao tersebut tidak layak pangan dan tidak dapat diolah menjadi bahan pangan sehingga tidak laku dijual.
“Kami memanfaatkan lemak biji kakao afkir seperti biji gepeng dan biji pecah untuk diambil lemaknya sebagai bahan pembuat sabun,” jelasnya, Senin (29/5) di SV UGM.
Sabun relaksasi ini dibuat tidak hanya dengan menggunakan lemak kakao saja. Namun, diberikan tambahan ekstrak jahe untuk memberikan sensasi hangat pada tubuh.
“Sabun ini cocok dipakai bagai masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan ataupun wilayah yang memiliki cuaca dingin,” jelasnya