Pemerintah kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, sedang menyiapkan embrio pembangunan Solo Science Center. Salah satunya melalui Lokakarya bertema “Science Center sebagai wahana Membangun Masyarakat Berbudaya Iptek” pada 19-21 Mei 2014, di Solo Technopark (STP), Surakarta.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Agus Djoko Witiarso menyampaikan bahwa pemkot Solo memiliki komitmen kuat dalam pengembangan Science Center. “Tahun 2014 ini kita siapkan embrionya. Setelah lokakarya, kita akan menggalang kesepakatan berbagai pihak untuk mengembangkannya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agus melihat bahwa Pusat Peragaan Iptek Daerah (Puspa Iptek) Daerah yang berlokasi di STP akan berkembang menjadi kawasan eko wisata edukatif. Solo Science Center rencananya akan diresmikan pada September 2014.
Menurut Asdep Iptek Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi, Sadiyatmo, Puspa Iptek Daerah merupakan sarana membangun budaya iptek yang peranannya makin meningkat dari hari ke hari. “Pembelajaran tidak hanya oleh pengunjung, tapi juga pemandu dan komponen pendukung lainnya,” lanjutnya.
Sadiyatmo menambahkan bahwa membangun sebuah Puspa Iptek Daerah diperlukan sinergitas dan komitmen berbagai pihak, terutama unsur-unsur Sinergitas ABG+C (akademisi, bisnis dan pemerintah serta komunitas). Ke depan, ia berharap STP turut berkontribusi membuat alat peraga melalui pemberdayaan para generasi muda dengan inovasi dan kreatifitas mereka.
Pembantu Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Sutarno dalam paparannya menekankan pentingnya menetapkan grand design dari Solo Science Center, terutama dari sisi konten agar menjadi eduwisata yang menarik dan mendidik. Untuk ini, Sutarno mengusulkan adanya zonasi dari jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai Menengah Atas.
Sementara Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Yogyakarta, Yunianto memaparkan pengalamannya dalam mengelola Taman Pintar di Yogyakarta. “Taman Pintar akan bergandengan tangan dengan Solo Science Center dalam mengembangkan wahana ini dengan tetap menonjolkan kearifan lokal dan ciri khas masing-masing,” paparnya.
Selain Lokakarya, diselenggarakan juga Peragaan Iptek Keliling (PIK) serta pelatihan bagi 23 pemandu yang akan memandu sebanyak 40 alat peraga sains. PIK akan terus berlangsung sampai bulan Agustus 2014 dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 19, yang akan dipusatkan di Jakarta. sumber ppiptek