Program SFV KKP Sukses Kembangkan Ikan Hias Channa

TechnologyIndonesia.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) membuktikan keunggulan program Smart Fisheries Village (SFV) dalam pengembangan ikan hias Channa.

Hal tersebut terlihat dalam gelaran Kontes Channa yang digelar Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) di Depok, Jawa Barat pada akhir Juni 2024.

Acara ini sukses menarik perhatian dengan dihadiri oleh 270 peserta pecinta ikan channa dari berbagai daerah seperti Jadebotabek, Medan, Lampung, Bandung, Jogja, Kebumen, Tegal, Temanggung, dan Bali, di mana 170 di antaranya merupakan ikan edemik indonesia yang hampir punah.

Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Smart Fisheries Village (SFV) dalam membangun kluster ekosistem usaha ikan channa dan mendukung keberlanjutan konservasi channa.

“BRBIH Depok memanfaatkan sarana dan prasarana eks riset untuk dimanfaatkan sebagai SFV ataupun model pengembangan SDM dan teknologi guna diapdosikan di masyarakat. Ini menjadi salah satu upaya untuk mempertemukan para stakeholder dan praktisi untuk bersama-sama membangun industri ikan hias,” kata Nyoman dikutip dari laman kkp.go.id pada Senin (15/7/2024).

Tak hanya itu, kegiatan ini juga merupakan komitmen BRBIH untuk terus mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan usaha dan kualitas budidaya ikan hias di Indonesia.

“Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, minat dan pengetahuan masyarakat terhadap ikan hias, khususnya channa, semakin meningkat,” tutur Nyoman.

Pihaknya juga berharap kontes ini dapat menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan oleh para pecinta ikan channa dan masyarakat luas.

Kontes Channa tidak hanya diikuti oleh pehobi, tetapi juga oleh para breeder profesional yang ingin menunjukkan hasil budi daya terbaik mereka. Adapun kategori ikan yang dilombakan, meliputi Channa Marulioides Yellow; Channa Marulioides Red; Channa Limbata; Channa Auranti; Channa Pulchra; Channa Stewartii; Channa Andrao.

Semangat kompetisi yang tinggi pun terpancar dari para peserta yang berlomba-lomba menampilkan ikan channa terbaik mereka dalam berbagai kategori yang telah ditentukan oleh panitia.

Kriteria penilaian kontes sendiri mencakup adaptasi ikan, mental ikan, warna ikan, dan anatomi ikan, yang dinilai oleh juri-juri dari Indonesian Channa Contest (ICC) yang berpengalaman dan ahli di bidangnya.

Kepala BRBIH, Joni Haryadi, menyampaikan bahwa tujuan dari kontes ini adalah untuk mendorong minat masyarakat terhadap ikan hias, khususnya channa, mempertemukkan para pelaku usaha ikan hias dan meningkatkan kualitas budi daya ikan hias di Indonesia.

“Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi para pecinta ikan channa untuk bertukar informasi dan pengalaman, serta memacu inovasi dalam budi daya ikan hias,” ujarnya.

Kontes Channa di BRBIH pun berhasil menggabungkan atraksi, rekreasi, edukasi, dan konservasi dalam satu acara yang menarik dan bermanfaat bagi semua kalangan. Acara ini juga menjadi bukti bahwa minat terhadap ikan hias semakin berkembang di kalangan masyarakat Indonesia.

Selain lomba, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung seperti pameran produk-produk terkait budi daya ikan hias, serta bazar ikan channa yang menawarkan berbagai jenis ikan channa dengan harga kompetitif.

Para pengunjung pun memiliki kesempatan untuk membeli ikan channa berkualitas dari para breeder ternama, serta mendapatkan berbagai informasi seputar budidaya dan perawatan ikan channa.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author