Produk Unggulan PUI Dukung Sektor Kemaritiman

alt
 
Pusat Unggulan Iptek (PUI) yang tergabung dalam klaster PUI Maritim dan Perikanan telah menghasilkan beragam produk inovatif yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan kekuatan sektor maritim Indonesia.
 
Program Pusat Unggulan Iptek (PUI) diinisiasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang. Program ini terus dikembangkan agar lembaga litbang mampu menghasilkan produk iptek berbasis demand/market driven untuk mendukung peningkatan daya saing sesuai potensi ekonomi daerah.
 
PUI yang tergabung dalam Klaster PUI Maritim dan Perikanan antara lain PUI Pemuliaan Ikan – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), PUI Bahan Aktif Laut – KKP, PUI Hidrodinamika Bangunan Apung – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PUI Broadband Wireless Access – Institut Teknologi Bandung (ITB), dan PUI Permodelan Data Atmosfer Indonesia – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
 
Kepala Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH) BPPT, Taufiq Aris mengatakan dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang Maritim khususnya Tol Laut, PUI Hidrodinamika Bangunan Apung – BPPT telah mengembangkan rancang bangun kapal kontainer 100 TEUs. Kapal tersebut dirancang mampu membawa 100 kontainer berukuran 20 feet. 
 
Kapal ini mempunyai ukuran panjang keseluruhan 79,45 m, lebar 17,40 m, draft 3 m dan kedalaman 4,5 m. Proses desain dan uji coba model telah dilakukan pada kegiatan riset tahun 2013. Detail desain serta key plan diselesaikan pada 2016. “Saat ini desain gambar key plan dalam proses sertifikasi oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI),” papar Taufiq pada acara Coffee Morning Public Expose PUI, di Jakarta, Jumat (2/11/2016).
 
PUI Hidrodinamika Bangunan Apung – BPPT juga melakukan layanan jasa teknologi berupa pengujian ship powering, manouevering dan seakeeping. Beberapa jenis kapal yang diuji adalah kapal perintis, kapal ferry, tug boat, kapal sungai, kapal kontainer, kapal riset geomarine, kapal kenavigasian, kapal perambuan, kapal ikan, serta kapal penyeberangan. Dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan, PUI ini juga berperan dalam pengujian-pengujian berbagai model kapal perang dan kapal selam.
 
Saat ini, BTH bersama dengan ITS sedang pembangunan prototipe kapal selam mini 22 m yang rencananya selesai pada 2019. Proses yang sedang dilalui adalah tahapan desain dan pengujian model kapal selam 22 m tersebut. Simulasi numerik dan pengujian model kapal secara lengkap meliputi ship powering, manoeuvering dan seakeeping telah dilakukan. Begitu juga dengan desain propeller dan pengujian open water test, propulsion test, serta cavitation observasi terhadap model propeller.
 
Febri Dawani, peneliti Pusat Mikroelektronika ITB memaparkan produk inovatif yang dikembangkan PUI Broadband Wireless Access yaitu OWN GRID suatu perangkat telekomunikasi untuk Nelayan. Perangkat telekomunikasi ini mendukung nelayan ketika sedang melakukan aktifitas melaut. Perangkat OWN GRID merupakan integrasi antara modul radio (Long Range atau LoRa) dengan smartphone berbasiskan Android Operating Sistem. Perangkat ini memiliki banyak fitur yang memberikan informasi kepada nelayan seperti prakiraan cuaca, prakiraan posisi ikan, harga jual/beli ikan, navigasi, perekam rute jelajah nelayan, fitur percakapan, sinyal SOS, dan fitur lainnya.
 
Produk ini telah diujicoba dalam sebuah Pilot project di Belitung Timur dengan membagikan 10 unit OWN GRID kepada nelayan. Namun menurut Febri, respon para nelayan terhadap aplikasi ini masih kurang. Salah satu penyebabnya, nelayan belum terbiasa dengan menggunakan smartphone. Febri berharap dukungan berbagai pihak agar perangkat OWN GRID bisa sampai ke nelayan dengan harga terjangkau.
 
Sementara itu Suwardi dari PUI Permodelan Data Atmosfer Indonesia pada Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN memaparkan Sistem Embaran Maritim (Semar) sebagai sebuah sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) berbasis komputer. DSS Maritim ini telah digunakan pada Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan Pantai (P3) Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dalam proses pengambilan keputusan. 
 
DSS Maritim memberikan informasi pengamatan berbasis satelit, radar, sensor di daratan dan lautan secara near real time serta prediksi kondisi atmosfer dan lautan di wilayah perairan selatan Yogyakarta. Informasi berbasis model atmosfer/laut menjadi dasar pengambilan keputusan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mendukung keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi perikanan tangkap. Sistem ini diperlukan oleh Syahbandar yang kemudian meneruskan informasi kepada nelayan.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author