Penelitian Kopepoda Masih Terbatas

kopepodaJakarta : Penelitian Kopepoda hingga saat ini masih sangat terbatas. Padahal, plankton yang mendominasi 70-90 persen dari biomassa zooplankton di lautan ini, turut menentukan tingkat kesuburan suatu wilayah perairan.

” Pengetahuan tentang kekayaan kopepoda di perairan Indonesia masih sangat terbatas. Bahkan, keanekaragaman jenis kopepoda laut dalam nyaris tak terjamah,”  ujar Mulyadi, dalam Orasi Pengukuhan Profesor Riset Zoologi di kantor LIPI, beberapa waktu lalu.

Saat ini, kata Mulyadi, hanya sebagian kecil (350 jenis) dari kekayaan jenis Kopepoda yang telah dikenal. Sementara, Puslit Biologi LIPI telah memiliki daftar koleksi yang dapat dijadikan rujukan sekitar 280 jenis kopepoda (80 persen dari 350 jenis yang dilaporkan)

Menurut dia, Kopepoda dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesuburan perairan, terutama sumber pakan ikan pelagis komersial dan larvanya. Selain itu, sebagai bioindikator peristiwa upwelling (arus naik), juga sebagai tempat pemijahan ikan, bahan dasar obat, bahkan pengontrol populasi nyamuk malaria. Sementara, jenis kopepoda penghuni perairan dangkal, dapat membantu membentuk ekosistem mangrove, terumbu karang, lamun, serta rumput laut.

Kopepoda adalah anggota dari klas Krustasea fillum Arthpoda yang berukuran renik 0,5-2 mm. Istilah kopepoda berasal dari bahasa. Yunani (Greek) kuno, yaitu kope (dayung) dan podos (kaki).

 ”Harus terus diupayakan melakukan eksplorasi dan menerima contoh kopepoda dari seluruh wilayah perairan Indonesa, sehingga dapat dipublikasikan 2-5 jenis baru,” ujarnya. (Lea)

 

You May Also Like

More From Author