TechnologyIndonesia.id – Dalam upaya perluasan areal tanam (PAT) dan peningkatan produktivitas padi, Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan lahan perkebunan untuk penanaman padi gogo. Salah satunya dilakukan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara dengan target penanaman seluas 464 hektare.
“Perluasan areal tanam padi dilakukan sebagai antisipasi krisis pangan global. Kita optimalkan lahan dan kerahkan pompanisasi untuk meningkatkan produktivitas padi nasional di tengah tantangan yang ada,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Fadjry Djufry menjelaskan bahwa lahan perkebunan dapat dioptimalkan dengan tumpang sisip padi gogo dengan penerapan budi daya yang tepat.
“Program PAT perlu didukung dengan penerapan standar budi daya dan teknologi, seperti varietas unggul berdaya hasil tinggi, pemupukan berimbang, hingga penggunaan alsintan,” jelas Fadjry pada Rabu (28/8/2024).
Untuk perluasan areal tanam di Minahasa Utara, Kepala Pusat Standardisasi Instrumen (PSI) Perkebunan dan tim melakukan pemantauan untuk memastikan penanaman tumpang sisip padi gogo berjalan optimal.
“Di Minahasa Utara, kita optimalisasi lahan kelapa untuk pertanaman padi gogo. Kami juga memantau pemanfaatan pompa air mendukung pertanaman,” ungkap Kepala PSI Perkebunan, Kuntoro Boga Andri saat peninjauan di Kabupaten Minahasa Utara, Senin (26/8/2024).
Program tumpang sisip padi gogo untuk perluasan areal tanam di Minahasa Utara telah melewati target 464 hektare dengan realisasi seluas 2.296 hektare.
“Diharapkan realisasi luas tanam yang melebihi target ini juga mendongkrak produktivitas padi ke depannya,” ungkap Fadjry.
Kuntoro menambahkan bahwa program tumpang sisip padi gogo di Minahasa Utara akan terus digalakkan sesuai arahan Menteri Amran. Karena itu, berbagai pihak dilibatkan, seperti pemerintah daerah, kelompok tani, dan petani.
“Kita akan terus dampingi petani untuk penanaman padi gogo, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga panen,” ucap Kuntoro.