Technology-indonesia.com – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengembangkan Klaster Inovasi di berbagai wilayah Indonesia untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah berbasis inovasi. Salah satunya Klaster Inovasi Minyak Nilam di Kabupaten Aceh Jaya yang sudah masuk tahap implementasi. Program unggulan ini diharapkan meningkatkan kekuatan ekonomi petani nilam di kawasan Aceh Jaya dan sekitarnya.
Menindaklanjuti program ini, Bupati Aceh Jaya Teuku Irvan TB melakukan kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti.
“Kedatangan kami untuk menindaklanjuti program Klaster Inovasi Daerah Minyak Nilam yang sudah masuk tahap implementasi pengembangan klaster inovasi,” ucap Teuku Irvan TB di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta pada Kamis (5/10/2017).
Bupati Aceh Jaya menuturkan program ini sangat membantu para petani nilam yang sudah ada sejak lama, sehingga minyak nilam bisa bangkit kembali menjadi pilar kekuatan ekonomi bagi para petani nilam.
“Selain itu tentunya juga saya akan menyiapkan pengalokasian lahan dan program yang sesuai,” pungkasnya.
Kasubdit Pengembangan Sistem dan Jaringan Inovasi, Wihatmoko Waskitoaji mengatakan Nilam Aceh merupakan nilam terbaik dunia yang memiliki kandungan Patchouli Alkohol (PA) di atas 30%. Indonesia merupakan pemasok 90% kebutuhan minyak nilam dunia dan 70% diantaranya pernah berasal dari Aceh.
Hingga saat ini minyak nilam Aceh sangat dibutuhkan sebagai bahan blending minyak nilam Indonesia dari daerah lainnya.