Varietas Unggul Padi Spesifik Lokasi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Petani.

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Di masa pandemi Covid-19, pertanian menjadi andalan perekonomian negara. Inovasi-inovasi di bidang pertanian harus terus dikembangkan untuk menopang penyediaan pangan, meningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Pada 2021 Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI mengembangkan inovasi teknologi pertanian melalui kegiatan Demplot dan Bimbingan Teknis. Di Provinsi Bali, Balitbangtan melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali mewujudkan kerjasama tersebut dengan membuat demplot-demplot komoditas pangan dan ternak yang tersebar di beberapa kabupaten di Bali. Salah satunya Demplot VUB padi khusus dan VUB padi spesifik lokasi yang dilaksanakan di Subak Pengembungan, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga-Tabanan.

Kepala BPTP Bali, I Made Rai Yasa dalam acara panen bersama pada Kamis (2/9/2021) mengatakan varietas unggul baru (VUB) padi spesifik lokasi yang didemplotkan di Subak Pengembungan ini sangat berpotensi meningkatkan pendapatan petani. VUB padi Inpari 32 dari Balitbangtan memiliki produksi tertinggi mendekati 8 ton/hektare.

“Demikian pula padi khusus seperti Jeliteng, Inpari Arumba, dan Pamelen yang ditanam juga berproduksi dengan baik meskipun diawal pertumbuhan sempat terdapat serangan hama penyakit,” ungkapnya.

Peneliti BPTP Bali, I Nyoman Adijaya selaku koordinator kegiatan melaporkan bahwa demplot memiliki luasan 17 hektare. Hasil analisis finansial menunjukkan dari kelima VUB padi yang didemplotkan demplot diketahui varietas Pamelen (padi merah pulen) memberikan penerimaan tertinggi yaitu rata-rata Rp. 33. 696.000/hektare. Diikuti oleh varietas lainnya seperti Inpari 32, Inpari Arumba, Jeliteng dan Bioni 63 Ciherang Agritan.

”Meskipun dari segi produksi varietas Pamelen lebih rendah dari Inpari 32 tetapi karena harga jualnya yang tinggi sehingga memberikan penerimaan tertinggi untuk petani,” jelasnya.

Sementara itu Anggota Komisi IV DPR RI dapil Bali, I Made Urip dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap kinerja BPTP Bali yang secara intensif mendampingi petani dalam menerapkan inovasi teknologi pertanian.

“Apa-apa yang menjadi arahan dari pusat betul-betul dikerjakan oleh BPTP. Semoga seluruh jajaran BPTP Bali dapat terus mendampingi petani khususnya di Subak Pengembungan ini. Kami bangga dengan BPTP Bali,” ujarnya.

I Made Muliana selaku pekaseh subak Pengembungan mengakui pentingnya peran BPTP dalam mendampingi petani ”Terutama dalam hal pengendalian hama penyakit yang menjadi masalah utama kami selama ini dalam berusaha tani padi, proses dalam pelaksaan demplot ini bagi kami sebagai pembelajaran yang sangat kami rasakan manfaatnya” ungkapnya. (Sumber BPTP Bali)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author