Jakarta, Technology-Indonesia.com – Optimalisasi lahan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Sidondo yang dikelola Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah (Sulteng) terus dilakukan sebagai tempat pengkajian dan pembelajaran inovasi teknologi pertanian. Salah satunya teknologi budidaya varietas unggul baru (VUB) jagung hibrida Nasa 29 di lahan rawa IP2TP Sidondo seluas 2 hektare (ha).
Pada Senin (18/7/2021) Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Fery Fahrudin Munir didampingi oleh Plh. Kepala BPTP Sulteng Rudi Aksono melaksanakan kunjungan kerjanya dalam rangka panen VUB Jagung Hibrida Nasa 29 di lahan tersebut. Setelah melihat hasil panen NASA 29 di lahan rawa, Kepala BBP2TP memberi arahan agar teknologi tersebut perlu dihilirisasi kepada petani setempat.
Berdasarkan hasil pengkajian di IP2TP Sidondo, benih NASA 29 dengan umur panen 100 hari setelah tanam (hst) dan warna biji kuning-oranye. Potensi hasilnya cukup tinggi mencapai 13,5 ton/ha. Selain potensi hasil yang tinggi, jagung ini memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai, karat, dan hawar.
Keunggulan jagung hibrida tongkol ganda NASA 29 ini adalah stay green, yaitu warna batang dan daun di atas tongkol masih hijau saat biji sudah masak atau memasuki waktu panen, sehingga brangkasan jagung tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak. Diperoleh peningkatan hasil sebesar 35% dari jagung hibrida tongkol dua ini dan menghasilkan rendemen yang tinggi, serta janggel yang keras.
Teknologi IP 400
Pada kunjungan kerja tersebut, Kepala BBP2TP berkesempatan mengunjungi ke lokasi pertanaman teknologi IP 400 di Kelompok Tani Jamba, Kelurahan Pengawu, Kec. Tatanga, Kota Palu untuk melaksanakan panen VUB Inpari 30 bersama perwakilan SKPD provinsi dan kota setempat.
Selain memperkenalkan varietas padi unggul yang sejak 2019 sudah diadopsi petani, untuk meningkatkan populasi tanaman sekitar 30% dengan mengatur jarak tanam, BPTP Sulteng juga mengenalkan inovasi model penanaman Jajar Legowo (Jarwo) 2:1.
Kepala BBP2TP meyakinkan petani dan stakeholder daerah yang hadir jika inovasi teknologi terus dimanfaatkan petani akan mampu meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai potensi 9,6 ton/ha sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya.
Fery meminta jajarannya untuk terus melakukan pendampingan dan bersinergi dengan semua stakeholder terkait. Terkait terbatasnya modal, Fery meminta petani untuk mencoba mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dananya telah disiapkan oleh pemerintah. Saat ini untuk mengakses KUR sangatlah mudah. (Sumber BBP2TP)