Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pengembangan dan produksi benih Detap 1, varietas kedelai yang tahan pecah polong, berumur genjah dan berukuran biji besar di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terbilang sukses. Pada musim tanam Mei – Agustus 2020, keberhasilan ini dilanjutkan melalui produksi benih kedelai Detap 1 seluas 2 hektare (ha) di Nggembe, Bolo, Bima, NTB. Kegiatan ini merupakan salah satu bukti jika pertanian tidak akan berhenti meski di tengah pandemi Covid-19, seperti yang disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Adalah Burhan, sebagai penggagas sekaligus penggiat produsen benih kedelai UD PDKT (Pemuda Kreatif) di Bima. Pengalaman pengembangan Detap 1 yang dilakukan pada awal musim penghujan 2019 di Bima, ternyata mampu memberikan hasil hingga 2,90 ton/ha.
Kabupaten Bima termasuk penyedia benih kedelai cukup potensial karena tersedianya lahan kering yang cukup luas sehingga menjadi penyedia kebutuhan kedelai pada musim kemarau di lahan sawah, tidak hanya untuk kebutuhan kedelai di NTB tetapi juga provinsi di luar NTB.
Benih dari Detap 1 hasil produksi awal tahun 2020, sebagian besar telah dipesan oleh petani mitra UD. PDKT. “Luar biasa permintaan terhadap benih Detap 1,” ujar Burhan. Pola yang sama memang juga terjadi pada beberapa produsen benih kedelai lainnya, misalnya Sidodadi (Bantul), Bina Sri Lestari (Karawang), Gemah Ripah 1 (Bandung), Ndeno Kara (Bima).
Produsen benih UD. PDKT pada musim tanam kali ini, mengembangkan produksi benih Detap 1 seluas 2 ha, tanaman memiliki keragaan awal sangat bagus. Observasi yang dilakukan 11 Mei 2020 kemarin, terlihat pertumbuhan tanaman serempak, dengan daya tumbuh di lapang lebih dari 80%.
Harapannya, benih yang dihasilkan dari luasan 2 ha, selain untuk memenuhi kebutuhan internal kabupaten Bima, juga untuk memasok kebutuhan kedelai di sentra produksi kedelai lainnya di NTB, seperti Lombok Barat dan Lombok Tengah. Benih ini berpeluang memenuhi permintaan dari luar provinsi NTB, seperti yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai pelaku bisnis benih kedelai di Bima, Burhan berharap bisa memenuhi kebutuhan benih petani, unggul dalam kualitas dengan kuantitas yang memadai. (sumber BPTP NTB)